Anak Muda Indonesia Hadapi Kesenjangan Kepercayaan Diri dalam Keuangan Digital
Kredit Foto: Unsplash/UX Indonesia
Laporan riset terbaru Women’s World Banking (WWB) bertajuk “Empowering the Next Generation: A Path to Financial Confidence for Indonesia’s Youth” mengungkap berbagai tantangan yang dihadapi anak muda dalam menavigasi lanskap keuangan digital di Indonesia.
Regional Director Women’s World Banking Asia Tenggara, Angelique Timmer menekankan urgensi hasil studi tersebut yang menyoroti adanya kesenjangan antara pengetahuan, kemampuan dan kepercayaan diri dalam pengelolaan keuangan sehari-hari dalam generasi muda dari Indonesia.
Baca Juga: Literasi Finansial, Fondasi yang Sering Terlupakan bagi Pasangan Muda
“Riset kami menunjukkan bahwa akses saja tidak cukup. Anak muda menghadapi tekanan sosial, misinformasi dan godaan impulsif yang membuat keputusan finansial sehari-hari menjadi lebih kompleks," ungkapnya, dilansir Selasa (2/12).
"Untuk mendukung mereka, kita tidak hanya perlu meningkatkan pengetahuan, tetapi juga membangun keterampilan dan kepercayaan diri yang diperlukan untuk menerapkan perilaku finansial yang sehat,” tambahnya.
Berdasarkan riset lembaga tersebut, pihaknya menemukan adanya kesenjangan kepercayaan diri dan kapabilitas yang masih kuat. Meski sebagian besar anak muda memahami pentingnya menabung, berinvestasi dan menghindari pinjaman berisiko tinggi, mereka dinilai belum memiliki alat, bimbingan maupun sistem pendukung yang memadai untuk menerapkan pengetahuan tersebut dalam praktik.
Laporan tersebut juga menyoroti perilaku finansial berisiko yang kian marak, mulai dari penggunaan dompet digital secara impulsif hingga pemanfaatan kredit online yang tidak terkelola.
Selain itu, paparan misinformasi finansial semakin memperluas kesenjangan antara kemampuan dan kepercayaan diri dalam mengambil keputusan keuangan yang aman.
Baca Juga: WGC: Dua dari Tiga Investor Indonesia Pilih Emas untuk Ketahanan Finansial
Timmer menambahkan bahwa perempuan muda menunjukkan disiplin menabung yang kuat. Namun, mereka masih merasa kurang percaya diri dalam keputusan terkait kredit dan investasi. Menurutnya, kondisi ini perlu diatasi melalui pendekatan pengembangan kapabilitas finansial yang lebih praktis, relevan, dan berkelanjutan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: