Penjualan Mobil AS Turun Akibat Tarif Tinggi, Orang Amerika Sekarang Lebih Milih Mobil Bekas dengan Waktu Angsuran yang Panjang
Kredit Foto: Reuters
Penjualan otomotif di Amerika Serikat (AS) terus mengalami penurunan seiring tarif otomotif yang tinggi, inflasi yang terus berlangsung, dan pasar tenaga kerja yang semakin ketat.
Kondisi itu telah memaksa lebih banyak warga Amerika untuk mempertimbangkan kembali pembelian mereka, lapor harian The Wall Street Journal pada Minggu (30/11).
"Pembeli mobil memilih ukuran yang lebih kecil (downsizing), membeli mobil bekas, mengambil kredit mobil dengan tenor yang lebih panjang, dan menunggu penawaran yang lebih menarik," urai laporan itu.
Pada saat yang sama, pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV) Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan tajam, yang dipercepat oleh berakhirnya periode ketersediaan kredit pajak EV federal yang menghapus ratusan ribu potensi penjualan dan semakin membebani industri tersebut, papar laporan itu.
Pemerintah AS memberlakukan tarif sebesar 25 persen terhadap kendaraan impor pada April dan bea tambahan 25 persen untuk suku cadang otomotif pada Mei, yang menyebabkan kenaikan harga baik untuk kendaraan impor maupun yang diproduksi di dalam negeri.
Belanja konsumen secara keseluruhan di AS terus menurun dari awal Oktober hingga pertengahan November 2025, kata bank sentral AS, Federal Reserve, dalam Beige Book yang dirilis pada Rabu (26/11) .
Penurunan itu mencerminkan kehati-hatian yang lebih luas di kalangan warga Amerika, dan banyak di antaranya merasa pesimistis terhadap prospek pekerjaan dan cemas terkait inflasi, sehingga harus memangkas pengeluaran, menurut indeks sentimen konsumen University of Michigan yang dirilis pada November.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: