Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Liburan Terancam? Musim Pancaroba yang Panjang dan Ekstrem Mengintai Kesehatan Jelang Desember 2025

        Liburan Terancam? Musim Pancaroba yang Panjang dan Ekstrem Mengintai Kesehatan Jelang Desember 2025 Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Di penghujung tahun yang mendekati cuti bersama dan libur sekolah Desember 2025, biasanya Indonesia sudah disambut musim hujan. Namun, tampaknya hingga saat ini Indonesia masih dilalui musim pancaroba, seakan musim kemarau belum siap untuk pergi. Apalagi, pancaroba sekarang sering meleset dari perkiraan. Dari observasi beberapa tahun ke belakang, BMKG menyebutkan pancaroba kini sulit diprediksi dan durasinya tak menentu sehingga batas musim kemarau dan musim hujan pun tidak pasti. Dengan begitu, masyarakat semakin diimbau untuk lebih siap hadapi musim peralihan. 

        Intensitas tinggi dan durasi pancaroba yang lama bisa berpotensi mengganggu sistem imun tubuh, tentunya juga berpotensi mengganggu rencana mengisi musim libur sekolah Desember 2025 ini. “Musim pancaroba seperti ini rentan membuat kita tumbang karena tubuh tidak hanya disibukkan kegiatan sehari-hari, tapi harus senantiasa beradaptasi cepat terhadap perubahan cuaca yang drastis," ujar Andry Mahyudi, Head Of Business Upper Respiratory & Women Health - Public Relations, PT Bintang Toedjoe.

        dr. Ikram Syah Maulana, dokter umum sekaligus health influencer menjelaskan berbagai dampak pancaroba bagi kesehatan. Menurutnya, dampak utamanya adalah gangguan pernapasan seperti batuk dan flu lebih tinggi karena mudahnya penyebaran virus dan bakteri. "Tidak hanya hujan, panas ekstrem juga dapat menyebabkan dehidrasi berat dan berujung bisa syok hipovolemik, yaitu kondisi medis darurat yang terjadi ketika tubuh kehilangan sejumlah besar darah atau cairan, membuat jantung tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh.” 

        Agar tidak tumbang apalagi menjelang cuti bersama, tubuh dan mood sama-sama harus dipersiapkan untuk menghadapi musim pancaroba. "Cuaca yang tidak menentu memang membatasi ruang gerak, tapi jangan dijadikan alasan untuk tidak aktif bergerak dan bersosialisasi. Cari exercise tidak hanya melatih kesehatan tubuh tapi juga kesehatan pikiran. Salah satunya dengan aktivitas dance rutin 15 menit yang mudah dan bisa dilakukan bersama-sama," ujar Ara Ajisiwi, aktor dan professional dancer. 

        Ia menuturkan bagaimana dance yang biasa dilakukan anak muda, bukan hanya jadi ekspresi artistik, namun juga olahraga sehari-hari. “Berbeda dengan lari atau olahraga lainnya, dance bisa dilakukan di dalam ruangan untuk menghindari dampak cuaca dan menjaga kesehatan paru-paru serta jantung. Ditemani musik upbeat dan bersama teman-teman, dance menjadi olahraga sekaligus hobi seru untuk healing.” ujarnya. 

        Musim pancaroba mungkin memang kini semakin sulit diprediksi. Sehingga tidak hanya kesehatan tubuh yang dipengaruhi, bisa juga menyebabkan stres. Dance bisa memotivasi untuk melakukan gerak yang bermanfaat bagi tubuh, sekaligus menjaga mood selalu gembira karena fun, dapat dilakukan bersama teman dan kerabat. Olahraga yang baik adalah olahraga yang dapat kita lakukan dengan konsisten karena melakukannya tidak terasa berat, justru fun. 

        “Selain itu, jika tubuh mulai terasa kurang sehat, dapat mencari dukungan dari kandungan anti inflamasi alami seperti jahe merah dan daun lagundi agar terhindar dari batuk dan napas pendek. Kandungan alami ini akan lebih mudah dicerna oleh tubuh, apalagi dalam hadapi cuaca tak menentu,” ujar dr. Ikram Syah Maulana.  

        Untungnya, kedua kandungan ini dapat ditemukan dalam satu kemasan Komix Herbal yang mudah diminum dan dibawa. Gangguan saluran pernapasan memang sering terjadi di musim pancaroba, karena itu bantu kesehatan dengan solusi yang mengandung herba asli Indonesia seperti Komix Herbal. “Kita beruntung sekali di Indonesia punya kekayaan tanaman herbal yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung kesehatan dalam menghadapi musim pancaroba,” tutup Andry Mahyudi. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sufri Yuliardi
        Editor: Sufri Yuliardi

        Bagikan Artikel: