Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        SMLE Buka Opsi Joint Venture Asing, R&D Tetap Dikunci

        SMLE Buka Opsi Joint Venture Asing, R&D Tetap Dikunci Kredit Foto: Annisa Nurfitri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE) membuka peluang kerja sama joint venture dengan investor asing, namun menegaskan bahwa seluruh formulasi, data reseach and development (R&D), dan kepentingan operasional strategis perusahaan akan tetap terlindungi. Langkah ini menjadi bagian dari strategi SMLE memperkuat posisi bisnis di pasar global tanpa mengorbankan keamanan intelektual perusahaan.

        Direktur Utama SMLE, Siu Min, menjelaskan bahwa negosiasi dengan calon investor asing sedang berlangsung dan beberapa pihak telah melakukan kunjungan langsung ke fasilitas perusahaan. 

        “Kami sudah mulai melakukan beberapa pendekatan terkait rencana investasi ini. Memang ada rencana joint venture, tapi kami belum bisa buka siapa dan produk apa karena belum ada MOU,” ujarnya, dikutip Senin (15/12/2025).

        Baca Juga: Hadapi Penurunan 2025, SMLE Andalkan Efisiensi dan Tender Baru

        Manajemen menekankan bahwa perlindungan terhadap rahasia R&D menjadi prioritas utama. Setiap formulasi produk, seperti snack dengan rasa unik atau bahan aktif kosmetik, dicatat secara terperinci dan tidak dibagikan ke pihak lain. Penggunaan Non-Disclosure Agreement (NDA) dan prosedur internal menjaga agar data tidak bocor, sekaligus mempertahankan keunggulan kompetitif perusahaan.

        Siu Min menambahkan bahwa SMLE telah menyiapkan protokol untuk memastikan keamanan data bahkan saat bekerja sama dengan investor asing. 

        “Setiap formulasi memiliki panel match dan hanya digunakan sesuai persetujuan customer. Kami tidak membuka informasi spesifik kepada pihak lain,” jelasnya.

        Rencana joint venture ini juga menandai kesiapan SMLE untuk memperluas bisnisnya ke pasar internasional. Meskipun detail produk dan mitra belum diumumkan, manajemen menilai prospek kerja sama ini cukup positif dan diharapkan dapat terealisasi pada 2026.

        Dalam konteks bisnis, langkah ini tidak hanya menambah modal dan akses pasar global, tetapi juga menunjukkan kemampuan SMLE menjaga integritas bisnis sekaligus memanfaatkan peluang investasi strategis. Proteksi ketat terhadap formulasi dan R&D, ujar Siu Min, menjadi kunci agar inovasi perusahaan tetap aman, terutama di segmen bahan aktif kosmetik, makanan, dan fragrance.

        Baca Juga: Demutualisasi Bursa, BEI : Masih Dikaji

        Siu Min menekankan, kombinasi investasi asing dan proteksi intelektual akan memberi dampak positif terhadap pertumbuhan SMLE di masa depan, sekaligus menjaga kepercayaan investor domestik dan internasional.

        Menurut Siu Min, strategi tersebut digadang-gadang menjadi pondasi kokoh untuk ekspansi global sembari tetap mempertahankan kontrol penuh atas aset intelektual dan operasi inti perusahaan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Djati Waluyo

        Bagikan Artikel: