Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Emiten Minuman Beralkohol Milk Pemprov DKI, Baru Reliasasikan Capex Rp20 Miliar

        Emiten Minuman Beralkohol Milk Pemprov DKI, Baru Reliasasikan Capex Rp20 Miliar Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Delta Djakarta Tbk (DLTA), emiten minuman beralkohol milik Pemprov DKI Jakarta menyatakan baru merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp20,3 miliar dari total anggaran Rp63,9 miliar atau sekitar 32%.

        Direktur Keuangan Delta Djakarta Ma. Joe De Castro Perucho menyebutkan bahwa sebagian besar belanja modal dialokasikan untuk mendukung operasional, termasuk peningkatan fasilitas pabrik, sistem teknologi informasi, serta penggantian mesin produksi. 

        “Diperkirakan sampai dengan akhir tahun akan mencapai realisasi 70–75% yang terutama digunakan untuk peningkatan operasi dan replacement perangkat mesin, pabrik, dan IT yang terkait,” katanya, dalam paparan publik, Kamis (18/12/2025).

        Baca Juga: Ada Proyek Kabel Laut, INET Targetkan Pendapatan Tumbuh Dua Kali Lipat di 2026

        Menilik laporan keuangan, DLTA mencatat pendapatan sebesar Rp484,19 miliar sepanjang sembilan bulan 2025, meningkat dibandingkan Rp482,70 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

        Beban pokok penjualan turun menjadi Rp148,54 miliar dari Rp152,28 miliar, mencerminkan upaya efisiensi yang dijalankan perseroan. 

        Namun, kenaikan beban penjualan menjadi Rp163,64 miliar serta beban pajak sebesar Rp33,55 miliar menekan laba bersih, yang tercatat Rp101,23 miliar per September 2025, sedikit lebih rendah dibandingkan Rp101,76 miliar pada periode yang sama 2024.

        Dalam kesempatan yang sama, Direktur Delta Djakarta Ronny Titiheruw mengungkapkan perseroan akan fokus pada perluasan wilayah distribusi, optimalisasi portofolio produk, serta pengendalian biaya operasional.

        Ia menyatakan bahwa perseroan melihat masih terdapat ruang pengembangan pasar domestik yang belum tergarap secara maksimal. 

        Oleh karena itu, DLTA akan memperluas jangkauan distribusi ke sejumlah daerah yang dinilai memiliki potensi pertumbuhan permintaan.

        Baca Juga: OASA Siapkan Capex Rp100 Miliar untuk Proyek PSEL 2026

        Saat ini, DLTA telah memiliki jaringan distribusi yang mencakup 52 distributor yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, mulai dari Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Jawa, hingga Bali–Nusa Tenggara.

        Menurut Ronny, keberadaan jaringan tersebut menjadi fondasi bagi perseroan untuk meningkatkan penetrasi pasar tanpa harus membangun struktur distribusi baru dari awal.

        Selain pasar domestik, DLTA juga tetap mengandalkan penjualan internasional sebagai pelengkap kinerja. Beberapa negara tujuan ekspor perseroan antara lain Taiwan, Thailand, dan Vietnam. 

        Namun demikian, kontribusi ekspor terhadap total pendapatan masih relatif kecil. Sepanjang periode Januari–September 2025, penjualan ekspor hanya menyumbang 0,39% dari total penjualan DLTA.

        Dari sisi produk, manajemen DLTA menilai penguatan portofolio merek menjadi salah satu kunci untuk menjaga daya saing. 

        Hingga kini, perseroan memasarkan 10 jenis produk bir di pasar domestik, termasuk merek Anker, San Miguel, dan Carlsberg. Strategi ini dijalankan seiring dengan upaya efisiensi operasional agar pertumbuhan pendapatan tidak diikuti oleh lonjakan biaya.

        “Jadi kami yakin strategi itu akan membantu meningkatkan kekuatan kinerja di 2026. Kemudian yang pastinya kami juga menjaga operasional efisiensi kami, menjaga cost supaya tetap dalam level yang efektif dan efisien,” ujar Ronny. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: