Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

OASA Siapkan Capex Rp100 Miliar untuk Proyek PSEL 2026

OASA Siapkan Capex Rp100 Miliar untuk Proyek PSEL 2026 Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) di atas Rp100 miliar pada 2026 seiring masuknya tahap persiapan proyek pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL). Peningkatan investasi tersebut akan dilakukan setelah perseroan menahan capex sepanjang 2025 karena belum memasuki fase konstruksi proyek.

Direktur sekaligus Chief Financial Officer OASA Soraya Inderasari mengatakan, hingga akhir 2025 realisasi capex perseroan masih di bawah Rp500 juta dan hanya digunakan untuk kebutuhan operasional terbatas.

“Realisasi capex sepanjang 2025 ini masih di bawah Rp500 juta dan digunakan untuk penambahan peralatan penunjang pabrik biomass anak usaha kami,” ujar Soraya dalam public expose daring, Rabu (17/12/2025).

Baca Juga: OASA Incar Proyek Sampah Danantara Lewat Konsorsium Global

Soraya menjelaskan, lonjakan belanja modal baru akan terjadi pada 2026 seiring dimulainya aktivitas pra operasional proyek PSEL. Dana capex tersebut akan dialokasikan untuk persiapan proyek PSEL di Tangerang Selatan serta tahapan awal proyek PSEL lainnya yang masih dalam proses tender.

Dalam pengembangan portofolio, OASA telah mengamankan sejumlah proyek PSEL dengan nilai investasi besar. Melalui anak usaha PT Indoplas Energy Hijau (IEH), perseroan membentuk perusahaan patungan dengan Tianying Inc. asal China. Perusahaan patungan bernama PT Indoplas Tianying Energy tersebut memenangkan tender proyek PSEL di TPA Cipeucang, Tangerang Selatan, dengan total nilai investasi mencapai Rp2,6 triliun.

Selain proyek di Tangerang Selatan, OASA juga terlibat dalam proyek PSEL Jakarta melalui IEH bersama konsorsium PT Jakarta Propertindo (Perseroda) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Proyek PSEL Jakarta diperkirakan membutuhkan investasi dengan estimasi capex sekitar Rp6,56 triliun.

Kedua proyek tersebut dijalankan di luar skema proyek PSEL nasional yang dimotori Danantara berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2025. Sementara itu, untuk proyek PSEL Danantara, OASA telah menandatangani nota kesepahaman dengan Grandblue Environment Co., Ltd asal China dan berencana mengikuti tender PSEL Danantara untuk lokasi Denpasar, Bali.

Baca Juga: Minim Proyek Baru, OASA Masih Menderita Rugi dan Hanya Bergantung ke Proyek Lama

Direktur Utama OASA Bobby Gafur Umar menyampaikan, rencana alokasi capex di atas Rp100 miliar pada 2026 masih akan dibahas dan diajukan kepada dewan komisaris. Keputusan final ditargetkan rampung pada akhir Januari 2026. “Total investasi dari dua proyek yang sudah kami miliki, termasuk financial cost dan capex, nilainya di atas Rp8 triliun. Namun realisasinya bertahap dan porsi paling masif akan terjadi pada 2027,” kata Bobby.

Menurut Bobby, penggunaan capex pada 2026 akan lebih difokuskan pada persiapan lahan, pengurusan perizinan, serta studi teknis dan kelayakan yang dilakukan oleh konsultan. Kebutuhan belanja modal tersebut akan dipenuhi melalui skema kemitraan dengan berbagai mitra strategis.

Adapun proyek PSEL OASA di Tangerang Selatan dan Jakarta ditargetkan mulai beroperasi pada 2028 dan mencapai operasi penuh pada 2029. Pada tahap konstruksi, proyek-proyek tersebut diwajibkan memenuhi tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sebesar 25–30 persen. Ketentuan tersebut dinilai berpotensi membuka peluang pendapatan tambahan bagi perseroan selama masa pembangunan proyek.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: