KPII Akuisisi PKSI, Perluas Portofolio Hunian Tapak Terjangkau di Kawasan Penyangga Jakarta
Kredit Foto: Istimewa
Prospek bisnis rumah tapak (landed house) tahun 2026 diperkirakan masih akan menjadi motor utama pertumbuhan sektor residensial. Tingginya kebutuhan hunian end user, tren tinggal di kawasan pinggiran kota, serta harga lahan yang relatif lebih kompetitif di wilayah penyangga Jakarta menjadikan rumah tapak tetap diminati. Hunian dengan konsep terencana, fasilitas memadai, dan harga terjangkau diprediksi akan menjadi pilihan utama masyarakat.
Sejalan dengan tren tersebut, PT Karya Permata Inovasi Indonesia Tbk (KPII) selaku Pemegang Saham Pengendali (PSP) PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA) memperluas portofolio bisnis hunian tapak melalui akuisisi 99,9% saham PT Pejaten Niaga Inovasi Bersama di PT Pejaten Kreasi Sukses Indonesia (PKSI), atau setara dengan 17.825 lembar saham dengan nilai nominal mencapai Rp174.825.000.000.
Seremoni akuisisi yang dilaksanakan di Plaza Convill Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jum’at (19/12/2025), dihadiri oleh jajaran manajemen dari kedua pihak. Dari KPII hadir Direktur Utama Adam Bilfaqih, Direktur Bayu Setiawan, serta Komisaris Tjandra Tjokrodiponto. Sementara dari pihak PKSI hadir Bahrudin selaku Komisaris dan Saronih selaku Direktur.
Melalui transaksi ini, KPII resmi menjadi pemegang saham pengendali PKSI dan membuka peluang pengembangan proyek-proyek perumahan tapak di sejumlah kawasan potensial.
Bersama PKSI, KPII akan fokus mengembangkan perumahan tapak dengan konsep yang berbeda dari hunian konvensional. Setiap proyek dirancang tidak hanya sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai kawasan hunian yang memiliki nilai tambah, mulai dari tata kawasan yang terencana, desain rumah yang fungsional, hingga fasilitas pendukung yang menunjang kenyamanan dan kualitas hidup penghuni.
Segmen hunian tapak yang dikembangkan menyasar pasar rumah terjangkau (affordable housing), khususnya bagi masyarakat yang ingin memiliki rumah pertama di kawasan buffer city Jakarta seperti Depok, Bogor, Tangerang Selatan, serta wilayah penyangga lainnya dengan potensi permintaan yang terus tumbuh.
Direktur PT Karya Permata Inovasi Indonesia Tbk (KPII), Bayu Setiawan, mengatakan bahwa pengembangan hunian tapak melalui PKSI dirancang untuk menjawab kebutuhan nyata pasar residensial.
“Kami melihat permintaan rumah tapak di kawasan penyangga Jakarta masih sangat kuat. Melalui PKSI, kami menghadirkan hunian dengan konsep berbeda, memiliki added value yang lengkap, namun tetap menjaga aspek keterjangkauan harga,” ujarnya.
Menurut Bayu, langkah ini juga menjadi bagian dari upaya KPII dalam memperkuat sinergi bisnis di dalam grup usaha. Pengembangan proyek hunian tapak dinilai mampu memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan pendapatan perseroan secara berkelanjutan.
Sementara itu, Komisaris PKSI, Bahrudin, menyambut positif masuknya KPII sebagai pemegang saham pengendali. Menurutnya, akuisisi ini akan membawa dampak signifikan terhadap penguatan struktur permodalan serta pengembangan proyek hunian tapak yang tengah dan akan dikembangkan PKSI.
“Kami melihat KPII memiliki visi dan pengalaman yang sejalan dengan arah pengembangan PKSI. Dukungan dari KPII diharapkan dapat mempercepat realisasi proyek, meningkatkan kualitas pengembangan kawasan, serta memperluas jangkauan pasar hunian tapak PKSI ke depan,” ujar Bahrudin.
Akuisisi PKSI sekaligus menegaskan fokus KPII dalam menggarap sektor residensial berbasis kebutuhan end user, seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kualitas lingkungan hunian. Dengan pendekatan konsep dan lokasi yang tepat, KPII optimistis proyek-proyek hunian tapak ke depan dapat diterima pasar dengan baik.
Bahrudin menegaskan bahwa pengembangan hunian tapak ke depan tidak lagi sekadar membangun rumah, tetapi menciptakan lingkungan tinggal yang berkelanjutan. “Kami ingin setiap proyek PKSI ke depan mampu menghadirkan hunian yang layak, nyaman, dan bernilai jangka panjang bagi penghuninya. Dengan dukungan KPII, kami optimistis dapat menghadirkan kawasan residensial yang tidak hanya menjawab kebutuhan saat ini, tetapi juga untuk masa depan,” tutup Bahrudin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sufri Yuliardi
Tag Terkait: