- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
PGN Bidik Peluang LNG Hub Global di Arun, Manfaatkan Banjir Pasokan Gas Dunia
Kredit Foto: PT PGN
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) tengah menyiapkan strategi khusus untuk menjadikan Indonesia sebagai titik sentral perdagangan gas internasional melalui pengembangan LNG Hub. Langkah ini merupakan bagian dari pilar strategi "Adapt" perusahaan dalam merespons proyeksi banjir pasokan LNG global di masa mendatang.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Mirza Mahendra, mengungkapkan bahwa posisi geografis Indonesia, khususnya wilayah Arun di Aceh, memiliki keunggulan strategis yang luar biasa sebagai gerbang masuk pasar Asia Tenggara.
"Positioning ini tadi katanya ke depan kita akan banjir LNG. Banjir LNG itu tidak hanya datang dari Indonesia tapi beberapa di negara Afrika dan beberapa di Amerika akan jadi proyek-proyek LNG ini. Pasar saat ini pasar besar adalah di Asia Tenggara," ujar Mirza dalam diskusi INDEF di Jakarta, Selasa (23/12/2025).
Baca Juga: Siap-siap! PGN Manfaatkan Pipa SSWJ Alirkan Gas dari Olahan Batu Bara
Mirza menjelaskan bahwa jarak tempuh pengiriman LNG dari Amerika Serikat ke Asia bisa memakan waktu hingga lebih dari 40 hari. Hal ini menjadi peluang bagi PGN untuk menyediakan infrastruktur penampungan di lokasi yang lebih dekat dengan konsumen akhir.
"Untuk mendeliver produk tersebut long way to go, dari Amerika saya rasa 43 hari ya kalau kalau shipping itu 40-an hari sangat panjang. Kalau kita bikin Hub kita mempunyai infrastruktur yang tadinya dulunya menjadi kilang LNG Arun. Nah di sana sudah sangat-sangat tersedia posisi yang sangat strategis," jelasnya.
Rencana pengembangan LNG Hub ini akan difokuskan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun. Mirza menilai fasilitas eksisting di sana sudah mumpuni untuk menampung pasokan LNG internasional sebelum didistribusikan kembali ke pasar regional.
"Kita bikinkan Hub-Hub di sana yang nantinya LNG internasional pun menaruh Hub itu di dalam kawasan tersebut dan itu sudah menjadi kawasan ekonomi khusus. Itu untuk kita kegiatan kita untuk strategi kami untuk Adapt," tambahnya.
Baca Juga: PGN Gandeng Dart Energy Manfaatkan Gas CBM Tanjung Enim
Sebagai informasi tambahan, Kilang Arun sebelumnya merupakan salah satu kilang LNG terbesar di dunia yang kini telah direvitalisasi menjadi terminal regasifikasi dan pusat penampungan. PGN melalui anak usahanya, PT Perta Arun Gas (PAG), saat ini mengoperasikan sejumlah tangki LNG berkapasitas besar yang siap mendukung aktivitas transshipment.
Selain LNG Hub, strategi "Adapt" PGN juga mencakup pengembangan bisnis turunan lainnya untuk menyerap pasokan gas, seperti LNG bunkering untuk bahan bakar kapal internasional dan mini LNG plant untuk menjangkau pasar yang tersebar (scatter).
"Mengembangkan lagi dari infrastruktur itu kita bikin sebagai LNG bunkering. LNG bunkering ini bisa bermanfaat juga sebagai apa nantinya sebagai pengisian untuk kapal-kapal. Kapal-kapal saat ini berdasarkan IMO wajib menggunakan bahan bakar yang ramah, kita bisa optimalkan kembali ke sana," ungkap Mirza.
Di sisi lain, PGN saat ini menguasai 91% pangsa pasar gas bumi di Indonesia dengan infrastruktur pipa mencapai 33.500 kilometer. Fokus pada LNG Hub dan beyond pipeline menjadi krusial mengingat adanya pergeseran sumber pasokan gas nasional yang kini lebih banyak berada di wilayah timur dan lepas pantai (offshore).
Baca Juga: PGN Dorong Hilirisasi Gas Bumi, Tingkatkan Manfaat Gas Bumi Jadi Barang Bernilai Tinggi
Strategi LNG Hub ini diharapkan tidak hanya memperkuat posisi PGN di kancah global, tetapi juga mendukung kemandirian energi nasional sebagaimana diamanatkan dalam Asta Cita poin ke-2 dan ke-5 Presiden RI.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait: