WE Online, Jakarta - Sistem operasi Windows yang dilansir Microsoft ternyata banyak terinfeksi malware. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Kapersky Lab bersama B2B Internasional pada tahun lalu, setengah dari pengguna internet (45 persen) harus berhadapan dengan malware dan sebesar 81 persen responden mengalami dampak negatif di perangkat.
Malware tersebut paling banyak ditemukan di pengguna komputer berbasis Windows, yaitu sebesar 80 persen. Sementara itu, ancaman malware yang paling ditakuti oleh pengguna internet adalah pencurian akun online.
Pencurian akun online dan malware yang didesain untuk mencari kata sandi atau informasi rahasia menduduki peringkat satu dan dua sebagai kecemasan terbesar para pengguna internet (keduanya 68 persen) diikuti dengan ancaman finansial 63 persen dan di urutan keempat terdapat phishing surel dan situs.
Dalam consumer IT security risk survey 2015, hasil survei menunjukkan jumlah pengguna internet merasa cemas akan privasi mereka sejak tahun lalu.
Sebanyak 70 persen pengguna khawatir akan ada seseorang yang dapat mengakses data pribadi, 61 persen mencurigai program yang ada di perangkatnya mengumpulkan informasi tentang mereka, dan 49 persen tidak percaya kepada webcam. Pasalnya, kamera webcam digunakan untuk memata-matai pengguna.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Febri Kurnia
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: