WE Online, Jakarta - Perusahaan jasa transportasi laut, PT Berlian Laju Tangker Tbk (BLTA), menyampaikan pihaknya masih ingin melihat sahamnya diperdagangkan di bursa. Oleh karena itu, perseroan akan berupaya agar sahamnya bisa dibuka kembali di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Bursa Efek Singapura (Singapore Exchange/SGX).
"Kami masih optimis saham BLTA akan kembali ditransaksikan di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016," kata Direktur BLTA Jason Kardachi usai paparan publik di Jakarta, Senin (18/1/2016).
Menurut Jason, langkah yang akan ditempuh perusahaan adalah merestrukturisasi utang dengan konversi menjadi saham melalui penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek dahulu (non-HMETD) atau private placement. Setelah konversi BLTA berharap sahamnya bisa kembali diperdagangkan di bursa.
"Kami akan terbitkan saham baru atas konversi utang menjadi saham pada 31 Januari 2016. Setelah itu pada 14 Februari 2016, rencananya kami akan ajukan permohonan ke BEI untuk perdagangan kembali saham BLTA. Kami berharap di 15 Maret 2016 saham BLTA bisa kembali diperdagangkan di BEI," ujarnya.
"Sementara yang di bursa Singapura, kami perkirakan akan memakan waktu yang sedikit lama dibanding Indonesia. Saat ini masih di proses, kemungkinan yang di Bursa Singapura kelar di bulan April atau Mei 2016," imbuhnya.
Seperti diketahui, BEI menghentikan perdagangan (suspend) saham BLTA sejak 25 Januari 2012. Pada 8 Januari 2016 BLTA mendapat persetujuan BEI untuk mencatatkan saham baru. Berlian Laju mengeksekusi konversi utang menjadi saham senilai Rp 13,5 triliun. BLTA menerbitkan 11,93 miliar saham baru sebagai pelaksanaan transaksi.
Rinciannya, sebanyak 9,7 miliar saham seri A dengan harga pelaksanaan Rp 1.158,48. Kemudian sejumlah 2,22 miliar lembar saham seri A dengan harga pelaksanaan Rp 1.023,32. BLTA juga merampungkan pengalihan 27 unit kapal kepada konsorsium kreditur mandated lead arranger (MLA), NewCo. Pengalihan ini bagian dari upaya merestrukturisasi obligasi senilai US$ 584 juta.
Pada 5 Januari 2016 armada BLTA berkurang menjadi lima kapal dengan opsi pembelian atas dua Kapal MLA dan perseroan juga tetap menyebar armada untuk mengembangkan bisnis.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: