WE Online, Samarinda - Neraca perdagangan luar negeri dari Provinsi Kalimantan Timur sepanjang 2015 mengalami surplus sekitar 11,91 miliar dolar AS atau lebih kurang Rp148,87 triliun jika 1 dolar AS rata-rata sama dengan Rp12.500.
"Surplus sebesar itu diperoleh dari hasil ekspor sebesar 17,41 miliar dolar AS atau setara dengan Rp217,63 triliun, dikurangi impor senilai 5,5 miliar dolar atau setara dengan Rp68,76 triliun," ujar Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kaltim M Habibullah dihubungi di Samarinda, Rabu (10/2/2016).
Menurut ia, perdagangan luar negeri merupakan kegiatan ekonomi yang memiliki peran penting dalam menunjang pembangunan, karena dari hasil ekspor akan diperoleh devisa yang merupakan salah satu sumber dana untuk membiayai pembangunan daerah dan negara.
Sedangkan dari kegiatan impor, maka akan diperoleh bahan baku atau barang modal yang diperlukan dalam pembangunan, baik untuk keperluan di daerah maupun keperluan secara nasional.
Ia menjelaskan komoditas yang diekspor Kaltim sepanjang 2015 terdiri dari dua kelompok besar, yakni minyak dan gas dengan nilai 6,39 miliar dolar, kemudian ekspor nonmigas yang di dalamnya masih ada batu bara dengan total senilai 11 miliar dolar AS.
Ekspor migas pada 2015 mengalami penurunan 36 persen ketimbang tahun sebelumnya, karena pada tahun 2014 ekspor minyak mentah senilai 1,66 miliar dolar, ekspor hasil minyak 1,28 miliar, dan ekspor gas senilai 7,05 miliar dolar AS.
Sedangkan ekspor nonmigas ke sejumlah negara tujuan di antaranya batu bara senilai 9,57 miliar dolar AS atau mengalami penurunan 20,97 persen dibanding nilai ekspor pada 2014 yang mencapai 12,11 miliar dolar.
Berikutnya ekspor kayu dan berbagai barang dari kayu senilai 366 juta dolar atau turun 8,83 persen dari tahun sebelumnya senilai 402,12 juta dolar.
"Sedangkan sejumlah komoditas yang diimpor oleh Kaltim dari sejumlah negara penghasil antara lain minyak mentah senilai 2,97 miliar dolar AS, hasil minyak senilai 1,15 miliar dolar AS, dan impor nonmigas senilai 1,36 miliar dolar," kata Habib. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: