WE Online, Jakarta - Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay menyesalkan bantuan dana untuk komunitas LGBT dari United Nations Development Programme (UNDP). Badan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa itu dinilai telah mencampuri dan mencederai moral serta budaya Indonesia.
Politisi PAN itu menyesalkan?bantuan sebesar US$8 juta (sekitar Rp108 miliar) yang ditujukan untuk mendukung komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Saleh mengatakan persoalan LGBT di Indonesia masih menuai kontroversi dan banyak menerima penolakan dari masyarakat. Alasannya, keberadaan LGBT dinilai bertentangan dengan norma agama, adat istiadat, dan nilai budaya bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, menurutnya, pemberian bantuan finansial bagi komunitas LGBT di Indonesia dipastikan menimbulkan polemik dan perdebatan baru. Selain dinilai ikut mempromosikan LGBT, bantuan UNDP tersebut juga dinilai mencampuri standar nilai, moral, budaya, dan kearifan lokal di Indonesia. Kata Saleh, semua agama dan budaya yang ada di Indonesia tidak ada yang menerima keberadaan LGBT.
"UNDP tidak bisa menyamakan Indonesia dengan negara lain. Indonesia itu khas. Agama dan budayanya sangat berbeda. Jangan disamakan dengan negara-negara lain," kata Saleh di Jakarta, Senin (15/2/2016).
Dia lalu mendesak pemerintah untuk mengawasi bantuan UNDP tersebut. Secara yuridis, bantuan asing tidak boleh sembarangan masuk ke Indonesia. Apalagi, bantuan asing itu dapat berujung pada keresahan sosial.
"Setiap bantuan asing yang masuk wajib dilaporkan ke negara. Negara harus mengetahui untuk apa bantuan asing tersebut. Jika dimanfaatkan pada sesuatu yang dinilai dapat membahayakan, bantuan itu harus ditolak. Hal ini berlaku untuk semua jenis bantuan asing," tandasnya.
"Masih banyak sektor lain yang membutuhkan bantuan. Pendidikan, kesehatan, perlindungan anak, pemberdayaan perempuan, bencana alam, adalah contoh-contoh aktivitas yang bisa dibantu UNDP. Bantuan tersebut tentu sangat bermakna jika diarahkan pada bidang-bidang tersebut," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Cahyo Prayogo