Pemerintah Sri Lanka saat ini sedang gencar-gencarnya melakukan pembangunan infrastruktur, termasuk pengembangan pelabuhan laut dan udara.
Sebagai negara yang terletak di tepian Samudra Hindia, Sri Lanka memprioritaskan pengembangan transportasi dan jasa kemaritiman untuk menjadikan negara ini sebagai pusat maritim, penerbangan, dan perdagangan di kawasan Asia Selatan.
Untuk mencapai target tersebut, Pemerintah Sri Lanka mengundang perusahaan di Indonesia untuk ikut dalam tender dua proyek pelabuhan.
Proyek yang pertama adalah pengembangan Terminal Peti Kemas di Pelabuhan Colombo. Pelabuhan Colombo adalah pelabuhan utama peti kemas di rute timur ke barat di Asia Selatan. Saat ini ada empat terminal peti kemas di pelabuhan tersebut. Dua dioperasikan oleh Otoritas Pelabuhan Sri Lanka (SLPA) dan dua lagi dioperasikan oleh swasta dengan konsesi BOT.
Konsesi BOT kini ditawarkan oleh pemerintah Sri Lanka untuk area pelabuhan sebelah timur (ECT) dengan panjang 440 m dengan kedalaman 18 m dengan luas area 20 hektar.
Para investor asal Indonesia juga diundang untuk memperluas fasilitas bunker di pelabuhan Hambantota, pelabuhan penting lainnya di Sri Lanka yang menghubungkan jalur pelayaran timur dan barat Asia Selatan dengan wilayah Eropa dan Timur Tengah.
Persyaratan minimal bagi perusahaan yang bisa ikut tender adalah yang biasa melayani jasa bunkering minimal 750 ribu MT bahan bakar selama dua tahun berturut-turut. Keterangan lengkap tender dua proyek ini bisa diakses di http://www.slpa.lk/tenders_other.asp?chk=5
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement