Memasuki kuartal III-2016, Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan indeks tendensi bisnis (ITB) berada di posisi 109,06 atau lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 110,24.
"Bisnis para pelaku usaha diprediksi meningkat, namun tingkat optimisme sedikit menurun," kata Kepala BPS Suryamin dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (5/8/2016).
Suryamin menyampaikan bahwa berdasarkan jenis lapangan usaha, pada triwulan III diperkirakan semua lapangan usaha akan mengalami peningkatan kondisi bisnis, kecuali lapangan usaha pertambangan dan penggalian. Peningkatan bisnis tertinggi diperkirakan terjadi pada lapangan usaha informasi dan komunikasi dengan nilai indeks sebesar 119,58.
"Sedangkan peningkatan bisnis terendah terjadi pada lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial dengan nilai indeks 106,17," tambahnya.
Dilihat berdasarkan variabel pembentuknya, peningkatan kondisi bisnis pada triwulan III/2016 diperkirakan terjadi karena adanya peningkatan order dari dalam negeri sebesar 113,62, order dari luar negeri sebesar 100,59, harga jual produk sebesar 109,01, maupun order barang input sebesar 105,57.
Sementara itu, pada ITB kuartal II/2016 disokong oleh pendapatan usaha sebesar 114,7, penggunaan kapasitas produksi/usaha sebesar 113,09, dan rata-rata jumlah jam kerja sebesar 104,95.
Seperti diketahui, ITB adalah indikator perkembangan ekonomi usaha yang datanya diperoleh dari survei tendensi bisnis antara BPS bersama Bank Indonesia. Jumlah sampel triwulan II-2016 sebesar 4.138 perusahaan besar dan sedang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement