Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Metland Bangun Stasiun KRL Telaga Murni, Cikarang Barat

Warta Ekonomi, Bekasi -

Pemda Kabupaten Bekasi bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan RI Direktorat Jendral perkeretaapian yang didukung oleh  PT Kereta Api Indonesia (KAI), akan membangun stasiun KRL (kereta api listrik) Telaga Murni yang berlokasi di daerah Cikarang Barat. Stasiun Telaga Murni merupakan bagian dari rencana untuk meluaskan jangkauan KRL hingga Cikarang.

 

Kegiatan ini ditandai dengan Ground Breaking Ceremony di lokasi stasiun di desa Telaga Murni, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Senin (8/08) yang diresmikan oleh Bupati, Hj. Neneng Hasanah Yasin; Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan RI dan Direktur PT Kereta Api Indonesia (KAI). Stasiun Telaga Murni ini dibangun oleh PT Metropolitan Land, Tbk (Metland) melalui anak perusahaan PT Fajarputera Dinasti

 

Menurut Neneng Hasanah, pertumbuhan penduduk yang tinggi dan terus bergerak dinamis seiring dengan perkembangan wilayah perkotaan harus diimbangi dengan penyediaan sarana dan prasarana transportasi yang memadai.  Sampai saat ini, pergerakan commuter di wilayah Jabodetabek, sebagian besar masih mengandalkan transportasi jalan yang sudah jenuh. Kemacetan dan pemborosan biaya perjalanan menjadi gambaran kondisi transportasi di Kawasan Jabodetabek yang semakin padat.

 

“Walaupun belum cukup optimal dan masih menghadapi banyak kendala, saat ini moda kereta api (KRL dan KRD) telah memberikan kontribusi terhadap mobilitas pergerakan commuter di Jabodetabek. Khusus untuk pelayanan ke arah Bekasi (Timur Jakarta), saat ini KA Jabotabek menjangkau hingga Stasiun Bekasi,” urai Neneng. 

 

Lebih lanjut, dia memaparkan, jika ditinjau dari perkembangan wilayah, maka perkembangan wilayah perkotaan Jabodetabek ke arah Timur sudah mencapai Cikarang. Hal ini dapat diindikasikan dengan gerbang tol Cikarang yang merupakan gerbang tol terpadat, yang melayani hingga 20% dari total volume lalu lintas di ruas jalan tol Jakarta – Cikampek.

 

“Mengacu pada perkembangan wilayah tersebut, perlu dipertimbangkan perpanjangan pelayanan Kereta Api Jabotabek hingga ke Stasiun Cikarang. Jarak antara Stasiun Bekasi sebagai titik akhir pelayanan kereta api commuter Jabodetabek hingga stasiun Cikarang yang berjarak sekitar 16,8 km, terdapat dua stasiun kecil (stasiun Tambun dan Cibitung) yang berjarak 6,82 km dan 10,24 km arah Timur Stasiun Bekasi,” jelas Neneng.

 

Terkait dengan kebutuhan pengembangan pelayanan KA Jabotabek hingga ke Stasiun Cikarang, masih dimungkinkan dikembangkan satu simpul (stasiun) yang berada antara Stasiun Cibitung dan Cikarang, yang berjarak 6,49 km untuk mengakomodir kebutuhan transportasi yang melintasi kawasan dengan pengembangan wilayah yang sangat pesat di kawasan tersebut.

 

Pengembangan stasiun baru yang diikuti dengan pelayanan Kereta Api Jabotabek hingga Stasiun Cikarang diharapkan dapat memberikan pelayanan yang optimal untuk mengakomodasi permintaan perjalanan commuter yang telah berkembang hingga Cikarang seiring dengan perkembangan wilayah. Pada gilirannya, pengembangan stasiun baru ini bukan hanya untuk meningkatkan peran pelayanan KA tetapi juga dapat mengurangi beban jalan yang sudah demikian padat.

 

Sebagai informasi, perjalanan commuter menuju DKI Jakarta yang berasal dari daerah sekitarnya (Bodetabek) meningkat 10 kali lipat antara 1985 hingga 2002. Pada koridor Kabupaten Bekasi, terjadi peningkatan perjalanan dari 1.700 pada tahun 1985 menjadi 38.466 orang per hari pada tahun 2002 atau rata-rata pertumbuhan 20% per tahun.

 

Sementara itu, Thomas J.A Presiden Direktur PT Metropolitan Land Tbk menyatakan bahwa masyarakat sekitar dapat menggunakan moda transportasi KA dari stasiun Telaga Murni yang lebih dekat dari tempat tinggal mereka dengan waktu tempuh yang lebih cepat. Transportasi KRL Communter Line ini tentunya lebih hemat waktu, biaya dan relatif lebih aman dan nyaman.

 

Bersama stasiun Cibitung dan Tambun, stasiun KRL anyar ini menurut studi diharapkan dapat melayani empat kecamatan: Cibitung, Cikarang Barat, Cikarang Utara, dan Tambun Selatan atau sekitar 38,8% wilayah penduduk di Kabupaten Bekasi. Stasiun Telaga Murni ini pun diestimasi akan membuat 77% commuter beralih menggunakan moda kereta api.

 

Dengan kecepatan waktu tempuh ke daerah tujuan, pada awal pengoperasian diprediksi manfaat ekonomi stasiun ini akan dinikmati sekitar 10.300 orang yang beralih ke angkutan Kereta Api dari moda angkutan berbasis jalan. Angka pertumbuhan disinyalir lebih tinggi dari 20% pada 10 tahun awal beroperasinya stasiun ini.

 

Lebih lanjut Anhar Sudradjat, Wakil Presiden Direktur PT Metropolitan Land Tbk mengungkapkan, stasiun baru ini juga akan menghidupkan properti di kawasan sekitar, termasuk proyek Metland Cibitung yang saat ini tengah dikembangkan. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi

Advertisement

Bagikan Artikel: