Pada kuartal kedua 2016 Henkel menghasilkan pertumbuhan penjualan organik 3,2 persen. Secara nominal, penjualan mengalami penurunan sebesar 0,9 persen menjadi 4.654 juta euro akibat dampak negatif nilai tukar 5,3 persen.
CEO Henkel Hans Van Bylen mengatakan unit bisnis laundry & home care mencatat pertumbuhan penjualan organik yang kuat sebesar 5,3 persen. Unit bisnis beauty care membukukan peningkatan yang solid dalam penjualan organik sebesar 2,1 persen. Ia menjelaskan unit bisnis adhesive technologies juga melaporkan peningkatan yang solid dalam penjualan organik sebesar 2,6 persen.
"Henkel mencapai kinerja bisnis yang kuat di kuartal kedua 2016. Kami menghasilkan pertumbuhan penjualan organik yang solid, didukung oleh perkembangan kokoh di pasar berkembang dan pertumbuhan positif di pasar yang mapan," katanya dalam rilis pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (20/8/2016).
Hans Van Bylen menjelaskan laba operasi yang disesuaikan (EBIT) naik 6,6 persen dari 715 juta euro menjadi 757 juta euro. Ia menambahkan laba atas penjualan yang disesuaikan (EBIT marjin) menunjukkan peningkatan 1,2 persen menjadi 17,6 persen. Laba atas penjualan dilaporkan naik dari 15,2 persen menjadi 16,3 persen.
"Kami juga mampu secara signifikan meningkatkan pendapatan dan profitabilitas. Pendapatan yang disesuaikan per saham preferensi tumbuh 8,5% menjadi 1,40 euro dan pengembalian yang disesuaikan pada penjualan naik menjadi 17,6 persen, menunjukkan level rekor terbaru untuk Henkel. Keberhasilan pembangunan Henkel didorong oleh tiga unit bisnis," ujarnya.
Ia menyampaikan pihaknya menghadapi lingkungan pasar yang semakin menantang dengan pertumbuhan ekonomi global yang moderat, dinamika pertumbuhan yang melambat, ketidakpastian yang tinggi di pasar, serta perkembangan valuta asing yang tidak menguntungkan.
"Kami berkomitmen untuk mencapai target ambisius dan akan fokus dalam meningkatakan kemampuan inovasi, merek yang kuat, serta posisi sebagai pemimpin pasar," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement