Perum Bulog Divre Lampung hingga akhir Agustus 2016 telah menyerap beras/gabah hasil produksi petani 129.800 ton atau 103,84 persen dari target.
"Penyerapan pengadaan Perum Bulog Lampung mengalami peningkatan pada 2016, dari target 125.000 ton target, kami telah menyerap gabah/beras hasil produksi petani Lampung sebesar 129.800 ton atau 103.84 persen," kata Kepala Bulog Divre Lampung Dindin Syamsudin di Bandarlampung, Rabu (14/9/2016).
Ia menyebutkan Bulog Lampung tidak hanya mampu sebagai penyangga dan memenuhi kebutuhan pangan lokal, bahkan pada tahun ini mampu menyuplai beras ke Provinsi Aceh, Medan, Riau, dan Jambi 30.000 ton beras.
Selain itu, katanya, ketahanan stok beras yang dikuasai oleh Perum Bulog Divre Lampung sampai delapan bulan ke depan, artinya stok beras mampu untuk memenuhi kebutuhan hingga Juni 2017.
Di sisi lain, kata Dindin Syamsudin, Perum Bulog merupakan perpanjangan tangan pemerintah dalam mengamankan stok pangan nasional dan menjaga kestabilan harga baik di tingkat produsen maupun konsumen.
Dia menjelaskan pengamanan harga di tingkat konsumen dengan melakukan pembelian gabah/beras sesuai dengan Inpres No.5/2015, sedangkan penstabilan harga di tingkat konsumen dilakukan dengan melakukan operasi pasar.
Ia juga mengungkapkan bahwa pada 2016 dari tujuh divre, Lampung merupakan penyangga pangan nasional dan secara presentase provinsi itu berada di urutan pertama dan diikuti Jateng, Sulsel, Jabar, Jatim, NTB, dan Sumsel.
"Secara presentase, Lampung urutan pertama dan secara tonase Lampung urutan kelima. Selama ini Lampung tidak pernah melewati tonase NTB dan Sumsel dan di tahun 2016 ini Lampung mampu melewatinya", katanya.
Sebelumnya, Perum Bulog Divre Lampung telah melakukan pengiriman beras ke Aceh, Medan, Riau, dan Jambi. Pengiriman 30.000 ton sepanjang 2016 dengan rincian ke Aceh 6.000 ton, Medan 3.000 ton, Jambi 17.500 ton, dan Riau 2.500 ton. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait:
Advertisement