Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dukung TKDN Perangkat 4G, HiCore Siap bangun Pabrik

Warta Ekonomi, Jakarta -

Adanya Peraturan Menteri Perindustiran (Permenperin) Nomor 65 tahun 2016 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam (Handheld), dan Komputer Tablet disambut baik oleh HiCore. Sebagai brand nasional yang pangsa pasarnya ada di Indonesia, HiCore mendukung peraturan pemerintah tersebut.

Aturan TKDN untuk ponsel dengan teknologi 4G LTE tersebut sebelumnya merupakan kesepakatan antara Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Berdasarkan aturan tersebut maka para penjual ponsel yang hendak menjual perangkat nya di Indonesia harus memenuhi syarat TKDN 30%  pada 1 Januari 2017.

 “Kami menyambut baik peraturan TKDN yang mewajibkan kandungan lokal hingga 30% dalam smartphone 4G. Peraturan pemerintah sangat bagus karena akan merangsang tumbuhnya industri smartphone di Indonesia. Kami juga yakin akan mampu memenuhi aturan tersebut pada awal 2017 mendatang,ujar Herman Zhou, Presiden Direktur HiCore

Menurut Herman, HiCore sudah melakukan penyesuaian secara bertahap dan menyesuaikan beberapa aspek yang dikembangkan agar sesuai. Mulai dari aspek manufaktur, pengembangan dan aspek aplikasi. “Kami sudah siap memproduksi smartphone dengan teknologi 4G LTE. Untuk kapasitas produksi pabrik akan disesuaikan dengan perkembangan dan pertumbuhan permintaan smartphone HiCore di pasar,” tegas Herman optimis.

Persiapan pembangunan pabrik ini sudah cukup lama dilakukan oleh HiCore. Bahkan sebelum meluncurkan produk perdananya. Bukan hanya lahan, gedung serta perangkat untuk produksi saja yang dipersiapkan. Karyawan pun menjadi perhatian bagi HiCore karena yang harus diproduksi oleh pabrik HiCore adalah produk yang berkualitas sehingga training terus menerus dilakukan secara berkesinambungan agar mampu menenuhi standar HiCore.

“Keberadaan pabrik ini tak hanya sekedar untuk memenuhi persyarataan TKDN saja, namun kami memang bertekad untuk mengurangi ketergantungan impor produk,” tegas Herman Zhou.

Herman mebnyakini bahwa akhirnya Indonesia akan mampu  memproduksi sendiri smartphone 4G. Tidak hanya 30% namun juga 100%. Baik dalam soal hardware maupun software. ”Asal semua berkomitmen. Baik dari pemerintah maupun pelaku industri. Semuanya harus bersinergi dengan baik. Dengan demikian, import smartphone dapat dikurangi,” tambah Herman.

Namun demikian HiCore berharap agar ekosistem industri di Indonesia dapat tumbuh juga dengan baik untuk mendukung produksi smartphone di Indonesia. Misalnya industri manufaktur dan juga aplikasi yang nantinya akan mengisi konten di smartphone dapat tumbuh dan berkembang juga.

 

Pemerintah diharapkan juga dapat tegas terhadap produk black market 4G. Adanya produk-produk 4G black market yang beredar di pasar, membuat persaingan pasar smartphone menjadi tidak fair. “Kami berharap, pemerintah mampu secara tegas menghadapi pemain yang hanya mengejar keuntungan sesat saja tanpa memikirkan tanggungjawab terhadap perkembangan industri,” tegas Herman.  

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi

Advertisement

Bagikan Artikel: