Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Kamis (Jumat pagi WIB, 30/9/2016), karena investor memilah-milah data produk domestik bruto (PDB) negara itu yang baru dirilis.
PDB riil Amerika Serikat meningkat pada tingkat tahunan sebesar 1,4 persen di kuartal kedua 2016, menurut estimasi "ketiga" yang dirilis oleh Departemen Perdagangan. Perkiraan terbaru lebih tinggi dari konsensus pasar naik 1,3 persen.
Pada kuartal pertama, PDB riil meningkat 0,8 persen.
Di sisi ekonomi lainnya, dalam pekan yang berakhir 24 September, angka pendahuluan untuk klaim pengangguran awal yang disesuaikan secara musiman adalah 254.000, meningkat 3.000 dari level direvisi minggu sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Kamis.
Pada sesi sebelumnya, Ketua Federal Reserve Janet Yellen mengatakan dalam sebuah persiapan kesaksiannya kepada Komite Jasa Keuangan DPR AS, bahwa bank-bank AS memiliki kapitalisasi yang baik, tapi tetap ditantang oleh pendapatan bunga yang lemah, menurut laporan media.
Dia juga mengatakan bank sentral tidak memiliki "jadwal yang pasti" untuk menaikkan suku bunga.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,17 persen menjadi 95,596 pada perdagangan terakhir Kamis.
Pada perdagangan terakhir di New York, euro tetap datar di 1,1212 dolar AS, dan pound Inggris turun menjadi 1,2968 dolar AS dari 1,3015 dolar AS. Dolar Australia turun menjadi 0,7647 dolar AS dari 0,7686 dolar AS.
Dolar dibeli 101,16 yen Jepang, lebih tinggi dari 100,75 yen di sesi sebelumnya. Dolar AS jatuh ke 0,9663 franc Swiss dari 0,9713 franc Swiss, serta beringsut naik ke 1,3137 dolar Kanada dari 1,3128 dolar Kanada. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait:
Advertisement