Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Resor Bertema Konservasi Akan Dibangun di Pulau Bawah Riau

Resor Bertema Konservasi Akan Dibangun di Pulau Bawah Riau Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Resor privat bertema konservasi dengan nilai investasi lebih dari 30 juta dolar Amerika Serikat dibangun di Pulau Bawah, Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau (7/10/2016).

"Nilai investasinya kurang lebih 30 juta dolar AS sampai hari ini dari lima tahun lalu," kata Communication Director Bawah Private Island (perusahaan pengelola resor) Bala Navaratnam dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat.

Menurut Bala, pihaknya membangun resor Pulau Bawah dengan cara yang betul yaitu dengan benar-benar mengutamakan tema konservasi, antara lain dengan area sekitar 500 meter dari pantai adalah "no-fishing zone".

Selain itu, ujar dia, tema konservasi atau pelestarian kawasan kelautan lainnya juga muncul dalam kebijakan resor yaitu dilarang membawa masuk plastik, dan program jelajah dengan tujuan mencintai alam seperti mountain climbing dan snorkling.

"Di Pulau Bawah juga ada proyek untuk reforestasi (penanaman kembali)," katanya dan menambahkan, pihaknya menjaga Anambas agar tetap dalam keadaan natural.

Sedangkan resor itu juga hanya dibangun di satu pantai yang ada di Pulau Bawah, sedangkan 12 pantai lainnya yang ada di pulau tersebut dibiarkan dalam kondisi alamiahnya.

Sebagaimana diketahui, Pulau Bawah adalah salah satu pulau dari sebanyak 238 pulau yang ada di Kepulauan Anambas.

Dari jumlah tersebut, hanya 30 pulau yang memiliki populasi, sedangkan secara keseluruhan Anambas berpenduduk sekitar 50.000 orang.

Pada saat ini, sudah 80 persen sarana dan prasarana resor privat di Pulau Bawah telah direalisasikan. Dan jumlah pegawainya adalah sekitar 150 orang, di mana 90 persennya adalah warga Indonesia.

Pengunjung yang ingin mendatangi resor tersebut bisa melalui moda transportasi seaplane yang diterbangkan dari dan ke Batam. Sedangkan target sasarannya adalah kelompok (high-end) yang ada ddi Asia, Eropa, dan Amerika.

Berdasarkan data BPS, pada Agustus 2016 jumlah kunjungan wisman terbanyak berasal dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang mencapai 151.054 kunjungan atau mengalami kenaikan sebesar 14,99 persen dari tahun sebelumnya yang sebanyak 127.180 kunjungan.

Kenaikan juga terjadi dari jumlah kunjungan wisman berkebangsaan Australia yang mencapai 105.754 kunjungan atau naik 10,49 persen dari tahun sebelumnya 71.030 kunjungan. Jumlah kunjungan terbesar ketiga berasal dari Singapura sebanyak 100.383 kunjungan, meskipun angka tersebut mengalami penurunan sebesar 9,96 persen.

Wisman asal Malaysia menempati posisi keempat dengan jumlah kunjungan mencapai 99.313 kunjungan dan mengalami kenaikan sebesar 9,85 persen dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya. Dan terakhir wisman asal Jepang yang tercatat sebanyak 56.831 kunjungan atau naik 5,64 persen.

Secara kumulatif, pada periode Januari hingga Agustus 2016, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 7,36 juta kunjungan atau mengalami kenaikan sebesar 8,39 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yang berjumlah 6,79 kunjungan. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: