Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Siap-siap, APBD 2016 Balikpapan Bakal Diturunkan Jadi Rp2,4 Triliun

Siap-siap, APBD 2016 Balikpapan Bakal Diturunkan Jadi Rp2,4 Triliun Kredit Foto: Andi Aliev
Warta Ekonomi, Balikpapan -

DPRD dan Pemerintah Kota Balikpapan memangkas besaran anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) murni yang semulai ditetapkan Rp3,1 triliun menjadi 2,4 triliun pada APBD Perubahan 2016. Hal ini akibat defisit anggaran dan penundaan DBH dari pemerintah pusat.

Rancangan ini masih dalam tahap pembahasan DPRD dengan pemerintah kota dan masih akan ada dua tahap paripurna DPRD serta?pengesahan APBDP 2016 yang direncanakan pada akhir Oktober atau awal November 2016 mendatang.

Ketua DPRD Kota Balikpapan Abdulloh menyampaikan ada beberapa alasan dilakukannya perubahan dalam APBD murni Kota Balikpapan di antaranya terjadi perubahan penerimaan pendapatan asli daerah, dana perimbangan pusat, dan dana provinsi baik bagi hasil maupun bantuan keuangan.

Kedua, adanya kebutuhan untuk mendanai kegiatan prioritas yang belum teralokasi dalam APBD murni 2016. Ketiga, perlunya rasionalisasi beberapa program dan kegiatan SKPD yang dinilai tidak dapat diselesaikan dalam kurun waktu 2016.

Dalam paparan di rapat paripurna DPRD Balikpapan mengenai penyampaian pandangan umum fraksi-fraksi terkait APBD Perubahan (APBD) Kota Balikpapan Tahun Anggaran 2016, disebutkan target PAD yang semula ditetapkan Rp555,91 miliar setelah perubahan menjadi Rp555,88 miliar atau mengalami penurunan sebesar 0,01%

"Dana perimbangan yang semula ditetapkan Rp1,5 triliun mengalami penurunan sebesar Rp248 miliar atau minus 16,56% menjadi Rp1,2 triliun," ungkapnya di Balikpapan, Senin (17/10/2016).

Selanjutnya, belanja daerah yang awalnya ditetapkan sebesar Rp3,1 triliun lebih, setelah perubahan mengalami penurunan sebesar Rp679 miliar atau 21,85% sehingga menjadi sebesar Rp2,4 triliun.

"Angka tersebut terdiri dari belanja tidak langsung yang semula ditetapkan sebesar Rp996 miliar setelah perubahan menjadi Rp928 miliar dan belanja langsung yang awalnya sebesar Rp2,1 triliun lebih, setelah perubahan menjadi hanya Rp1,5 triliun lebih," sebutnya.

Menurutnya, kebijakan perubahan belanja langsung secara umum diprioritaskan untuk membiayai program dan kegiatan yang bersentuhan langsung dan masyarakat dan kegiatan-kegiatan yang bersifat logis.

Pada kesempatan sama, Sekdakot Balikpapan Sayid MN Fadli mengatakan rancangan APBDP yang disampaikan dalam rapat paripurna itu sudah sesuai dengan skenario yang disusun oleh pemkot. Adapun pemkot, menurutnya, masih menunggu pengesahan dari APBDP Provinsi. Dari sana diharapkan Balikpapan mendapat bantuan keuangan provinsi.

"Ya, kita lihat nanti sambil menunggu pengesahan dari APBDP provinsi. Mudah-mudahan awal November lah," harapnya.

"Kita tunggu dulu kan masih belum keputusan. Kalau sudah diketok baru saya bisa berkomentar. Sekarang kan belum. Kalau misalnya bantuan itu turun ya bisa mengurangi beban kita kan. Karena kalau tidak ada bantuan kan masuknya ke APBD bebannya. Berapapun itu besarnya ya lumayan kan buat kita, apalagi di tengah situasi seperti sekarang," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Aliev
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: