Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Selasa Pagi, Jokowi ke Thailand untuk Penghormatan Terakhir Raja Bhumibol

Selasa Pagi, Jokowi ke Thailand untuk Penghormatan Terakhir Raja Bhumibol Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan berangkat ke Thailand dalam rangka penghormatan terakhir kepada Mendiang Raja Bhumibol Adulyadej.

Berdasarkan rencana acara Presiden yang dirilis Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden di Jakarta, Senin (24/10/2016) malam, disebutkan Presiden Jokowi dijadwalkan terbang ke Thailand pada Selasa (25/10) sekitar pukul 09.30 WIB.

Presiden akan berangkat dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam atas meninggalnya Raja Thailand Bhumibol Adulyadej pada Kamis (13/10) dalam usia 88 tahun.

"Atas nama pemerintah dan rakyat Indonesia saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas berpulangnya Raja Bhumibol Adulyadej," kata Presiden Jokowi tidak lama setelah Raja Bhumibol diumumkan meninggal dunia.

Presiden Jokowi menyatakan bahwa meninggalnya Bhumibol menandakan dunia kehilangan seorang pemimpin yang dekat dengan rakyatnya.

Selain itu, ia menilai Bhumibol selama ini merupakan tokoh yang mampu membawa kedamaian, persatuan, dan kesejahteraan khususnya bagi rakyat Thailand.

"Dunia kehilangan seorang pemimpin yang dekat dengan rakyatnya, pembawa kedamaian persatuan, dan kesejahteraan bagi rakyat Thailand," kata Mantan Gubernur DKI tersebut.

Menurut Presiden Jokowi, sosok Raja Thailand layak menjadi teladan lantaran kesederhanaan dan perhatiannya kepada rakyat yang luar biasa besarnya.

"Kesederhaan Raja Bhumibol dan perhatiannya terhadap rakyat patut kita teladani," ujarnya.

Semua pihak di kawasan ASEAN berharap meninggalnya Raja Bhumibol tidak kemudian mempengaruhi stabilitas kawasan.

Presiden Jokowi menegaskan pentingnya untuk menjaga kawasan ASEAN untuk selalu stabil dan damai sehingga pertumbuhan ekonomi kawasan bisa terjaga.

"Saya kira kita membutuhkan kawasan kita di ASEAN ini stabil damai sehingga pertumbuhan ekonomi bisa kita jalankan karena apapun, kawasan ekonomi yang tumbuh adalah kawasan ASEAN dan sekitarnya," tuturnya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: