Forum Silaturahim Kyai Muda (FSKM) Jawa Tengah (Jateng) menyatakan dukungannya atas pendirian?pabrik semen milik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk di Kabupaten Rembang. ?Sebab, pabrik yang didirikan di Desa Kadiwono Kecamatan Bulu itu merupakan perusahaan kategori badan usaha milik negara (BUMN). Dukungan tersebut disampaikan di sela-sela Pelantikan Pengurus FSKM di Pondok Pesantren Al Anwar III, Kec. Sarang Rembang, Jumat (28/10/2016).
Ketua Bidang Media FSKM Jateng KH Anis Maftuhin mengungkapkan bahwa seluruh pengurus secara umum mendukung upaya-upaya yang dilakukan pemerintah terkait pabrik semen di Kabupaten Rembang. Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Wali di Salatiga ini, bentuk dukungan yang diberikan FSKM terkait berdirinya pabrik semen di Rembang berwujud dorongan moral.
"Kami memberikan dorongan moral agar pabrik semen di Rembang bisa tetap berjalan sehingga umat-umat kami bisa mendapatkan peluang lapangan pekerjaan. Masalah semen, untuk kepentingan maslahat atau kebaikan bersama maka kami dukung," terang dia.
Ia meminta konflik hukum yang saat ini sedang terjadi terkait pendirian pabrik semen di Kabupaten Rembang tidak dipolitisasi. Ia berharap situasi yang terjadi di lapangan terkait pendirian pabrik semen bisa dilihat secara objektif.
"Soal pabrik semen, FSKM Jateng tidak ingin terlibat dalam polemik yang tidak produktif. Kami sesuaikan dengan visi misi kami. Masalah semen untuk kebaikan bersama maka kami dukung," kata dia.
Sementara itu, Dewan Pembina FSKM Jateng KH Idror Maimun mengatakan Semen Indonesia adalah BUMN maka secara otomatis orang yang memiliki rasa cinta kepada tanah air atau nasionalisme seharusnya memberikan dukungan terhadap perusahaan itu.
Apalagi, imbuhnya, keuntungan perusahaan pelat merah itu secara keseluruhan untuk kemajuan Indonesia. Sehingga, menurut pemikiran FSKM, semestinya pabrik semen milik Semen Indonesia yang dibangun di Rembang harus tetap berjalan.
"Semen Indonesia itu milik negara maka otomatis orang yang memiiki rasa nasionalisme mendukung Semen Indonesia. Untuk konteks pabrik semen di Rembang pemikiran kami begitu," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement