Harga komoditas cabai merah keriting di Pasar Raya Padang, Sumatera Barat, Senin, Rp72.000 per kilogram mulai turun dari sebelumnya Rp76.000, akibat pasokan kurang.
"Beberapa hari lalu mencapai Rp80 ribu per kilogram kemudian Rp76 ribu dan hari ini turun lagi," kata salah seorang pedagang cabai di Pasar Raya Padang Wendy (49) di Padang, Senin (7/11/2016).
Ia mengatakan sejak enam minggu lalu harga cabai merah di Padang terus naik. Pada awalnya harga cabai yakni Rp48 ribu per kilogram kemudian naik menjadi Rp60 ribu terus menembus Rp64 ribu bahkan mencapai Rp80 ribu. Tingginya harga cabai saat ini, sebutnya disebabkan kurangnya pasokan dari luar daerah. Rata-rata pasokan cabai berasal dari Jawa dan Medan.
"Kami mendapat informasi kurangnya pasokan dari Jawa disebabkan oleh banjir yang mengakibatkan produksi cabai menurun," tuturnya.
Pedagang cabai lainnya di Pasar Raya Padang Izal juga mengatakan hal senada yakni satu bulan terakhir harga cabai terus merangkak naik yang menyebabkan pembeli mengurangi jumlah pembelian.
"Karena harga mahal, pembeli banyak yang mengurangi pembelian cabai merah tersebut, misalnya kalau biasanya mereka membeli satu kilogram, sekarang hanya setengah kilogram saja," ujarnya.
Selain itu, ia menyebutkan cabai hijau juga mengalami kenaikan, dimana sebelumnya Rp36 ribu per kilogram menjadi Rp40 ribu.
Sementara, salah seorang pembeli cabai di Pasar Raya Padang Suri (31) mengeluhkan tingginya harga cabai tersebut. "Kita berharap harga cabai kembali normal," kata Karyawan Bank Nagari itu.
Sebelumnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar mengatakan tingginya harga cabai di Sumbar mencapai Rp80 ribu per kilogram disebabkan kurangnya stok pada tingkat pedagang akibat pasokan dari daerah produsen kurang dan waktu distribusi yang lama.
"Cabai kita sebagian besar dipasok dari Jawa. Sekarang di sana musim hujan. Demikian juga dengan Bengkulu. Sementara pasokan dari Medan, Sumatera Utara dipengaruhi erupsi Gunung Sinabung," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindusterian dan Perdagangan Sumbar Zaimar.
Ia mengatakan kebutuhan Sumbar setiap hari 20 hingga 24 ton sementara pasokan tidak sampai sebanyak itu. Ant.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Leli Nurhidayah
Tag Terkait:
Advertisement