Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengangguran di Sumbar Berkurang 0,72 Persen

Pengangguran di Sumbar Berkurang 0,72 Persen Kredit Foto: Cahyo Prayogo
Warta Ekonomi, Padang -

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat (Sumbar) mencatat tingkat pengangguran terbuka di wilayah itu turun dari 5,81 persen pada Februari 2016 menjadi 5,09 persen bulan Agustus 2016 atau berkurang 0,72 persen.

Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Sumbar, Satriono, mengatakan "Pasar tenaga kerja di daerah kita menunjukkan perkembangan positif, tergambar dengan naiknya jumlah angkatan kerja maupun jumlah penduduk bekerja dan diikuti turunnya tingkat pengangguran dibandingkan Agustus 2015," katanya di Padang, Senin (7/11/2016).

Ia menyebutkan jumlah pengangguran saat ini sebanyak 125,90 ribu orang atau turun 23,78 ribu dibandingkan Februari yang mencapai 146,49 ribu orang dan jika dibandingkan Agustus 2015 turun 35,66 ribu orang yang ketika itu berjumlah 161,56 ribu orang.

"Jika pada Februari pengangguran didominasi lulusan diploma III sebesar 13,60 persen pada Agustus bergeser menjadi SMA dan sederajat sebesar 8,17 persen," kata dia.

Sementara jumlah pengangguran untuk tingkat pendidikan sarjana saat ini mencapai 5,76 persen, diploma 6,71 persen, SMK 7,46 persen, SMP 4,43 persen dan SD ke bawah 2,63 persen, lanjutnya.

Kemudian, penyerapan tenaga kerja pada Agustus 2016 masih didominasi oleh penduduk bekerja berpendidikan rendah yaitu SD 873,67 ribu orang atau 37,21 persen, diploma 100,37 ribu orang atau 4,27 persen dan Universitas sebanyak 246,78 ribu orang atau 10,51 persen.

Ia menyampaikan selama setahun terakhir jumlah penduduk yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama naik di hampir seluruh sektor. Kenaikan tertinggi terjadi di sektor pertambangan, listrik, gas dan air dengan penambahan 38,63 ribu orang atau 94,09 persen dan sektor industri sebanyak 59,98 ribu orang atau 41,06 persen.

"Sektor pertanian merupakan satu-satunya yang mengalami penurunan sebesar 0,10 persen," kata dia.

Pada sisi lain jumlah angkatan kerja di Sumbar pada Agustus 2016 mencapai 2,47 juta orang atau turun 103,23 ribu orang dibanding Februari 2016.

"Jumlah penduduk yang bekerja di Sumbar pada Agustus 2016 sebanyak 2,35 juta orang atau turun 3,27 persen dibanding Februari 2016, namun jika dibandingkan dengan Agustus 2015 meningkat 7,48 persen, kata dia.

Ia menjelaskan angkatan kerja adalah penduduk berusia 15 tahun atau lebih yang bekerja, atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja. Penganggur terbuka, tambah dia, adalah masyarakat yang tidak punya pekerjaan dan mencari pekerjaan atau sedang mempersiapkan usaha, atau tidak mencari kerja karena merasa tidak mungkin mendapatkannya serta mereka yang sudah punya pekerjaan tapi belum mulai bekerja.

Sebelumnya Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan pihaknya berupaya menekan angka pengangguran di daerah itu melalui pengembangan usaha kecil menengah (UKM) skala rumah tangga dalam bentuk pemberian modal kerja.

"Salah satu upaya yang dilakukan dengan program pemberdayaan ekonomi berupa pengembangan usaha skala rumah tangga sesuai dengan semangat warga Sumbar yang memiliki jiwa dagang," katanya.

Ia menilai pembangunan perdagangan skala besar seperti mal kurang tepat di daerah ini apalagi orang Minang dikenal memiliki jiwa dagang yang kuat dan hal itu tentu akan bertentangan. Pengembangan industri yang berbasis padat karya juga tidak tepat untuk Sumbar karena karakter orangnya yang tidak suka bekerja pada sektor perburuhan, pungkasnya. (Ant).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Leli Nurhidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: