Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, bertekad untuk memajukan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah itu sebagai pilar ekonomi kerakyatan melalui lembaga koperasi dan lembaga perkreditan desa (LPD).
Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta mengatakan "Melalui dua lembaga ini, saya yakin peran UMKM sangat berperan senteral dalam menggerakkan sektor riil, menciptakan usaha baru dan penyerapan tenaga kerja secara berkelanjutan," katanya di Mangupura, Selasa (8/11/2016).
Untuk mencapai tujuan itu, kata Giri Prasta, Pemkab Badung dalam anggaran Tahun 2017 mengalokasikan dana sebesar Rp4,78 miliar lebih untuk membiayai program pengembangan lembaga ekonomu pedesaan, pengembangan kewirausahaan dan UKM.
"Dana itu juga untuk sistem pendukung UMKM dan peningkatan kualitas kelembagaan koperasi," ujar Giri Prasta yang juga mantan Ketua DPRD Badung itu.
Untuk sektor perdagangan, Pemkab Badung mengalokasikan anggaran Rp2,34 miliar untuk perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan, serta peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri.
Di sektor perindustrian, kata Giri Prasta, Pemkab Badung mengalokasikan anggaran Rp2,73 miliar untuk program pengembangan industri kecil dan menengah serta peningkatan program kemampuan teknologi industri.
"Sangat penting penguatan terhadap LPD sebagai lembaga keuangan desa adat," kata pria asal Desa Plaga itu.
Selain itu, LPD wajib melakukan audit baik secara internal maupun ekternal sebagai upaya pembenahan dari sisi manajemen, sehingga perekonomian masyarakat lebih bergairah. (Ant).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Leli Nurhidayah
Tag Terkait:
Advertisement