Trump Unggul Sementara, IHSG Turun Signifikan. Bos Bursa: Ini Hanya Sebentar

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) memang mempengaruhi pasar modal di Indonesia. Namun, pengaruh tersebut hanya jangka pendek.?

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama BEI, Tito Sulistio, saat ditemui di Jakarta, Rabu (9/11/2016).?

?Menurut saya pengaruh psikologis-nya hanya sebentar-lah,? ujarnya.?

Memang, para pelaku pasar modal memberikan respon cepat terkait dengan pemilihan presiden Amerika Serikat. Pada tahap awal dalam perhitungan cepat Hillary Clinton menang sehingga pada saat pembukaan IHSG ( Indeks Harga Saham Gabungan) menghijau dan sempat menyentuh level 5.492.?

Akan tetapi, hingga saat ini atau pukul 10.47 WIB, IHSG malah melemah hingga ke level 5.377 turun 1,71 persen atau 93,78 poin dibandingkan penutupan kemarin. Ini kemungkinan besar disebabkan karena perhitungan cepat menyebutkakan kemenangkan kubu Donald Trump. Sehingga, para pelaku pasar pun berbalik arah melakukan aksi jual sehingga dalam hitungan menit?

Terkait hal tersebut, Tito menuturkan jika sejauh in pembicaraannya dengan pelaku pasar terlihat kecenderungan terhadap Hillary Clinton. Bahkan, jika Hillary Clinton memenangkan Pilpres AS maka IHSG akan menyentuh level 5500. ?Secara Psiklogis pasar lebih percaya Hillary. Katanya kalau Trump menang akan ada sedikit kehilangan ?trust? ?sebab tadi kan sempat 5492 kok,? tuturnya.?

Menurut Tito, pelaku pasar Wall Street lebih cenderung kepada partai Republik. Namum sosok Trump bagi pelaku pasar menjadi suatu yang dikhawatirkan bagi tata kelola ekonomi saat Trump menjalankan pemerintah AS. Namun, pelaku pasar di AS akan lebih bereaksi setelah Presiden terpilih memilih anggota Kabinetnya, Misalnya Menteri Keuangan dan Menteri Pertahanan. ? Ini akan berpengaruh secara langsung ke pasar,? pungkasnya.?