Bright PLN Batam, anak perusahaan PT PLN, meminta pelanggan mengurangi penggunaan listrik pada 12-27 November 2016 agar tidak terjadi pemadaman karena PLTU Tanjung Kasam masuk masa pemeliharaan rutin.
"Untuk meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan Bright PLN Batam akan melakukan pemeliharaan rutin PLTU Tanjung Kasam. Jadi diimbau agar pelanggan bisa lebih menghemat penggunaan listrik agar tidak terjadi pemadaman bergilir," kata Corporate Communication Bright PLN Batam Benny Eka Putra, di Batam, Jumat.
Upaya menjaga pasokan listrik di Batam dan Bintan, kata dia lagi, Bright PLN Batam melakukan pemeliharaan rutin mesin pembangkit yang beroperasi penuh untuk kelistrikan Batam dan Bintan.
"Salah satunya melakukan pemeliharaan rutin terhadap mesin Pembangkit Listrik Tenaga Uap Tanjung Kasam) 55 MW," kata dia pula.
Pemeliharaan rutin yang kami lakukan, kata dia, agar mesin pembangkit dapat bekerja optimal memastikan pasokan untuk Batam-Bintan aman.
"Saat ini hanya 1 unit mesin saja yang akan dilakukan pemeliharaan dan biasanya hanya dilakukan 1 tahun sekali," kata Benny.
Dia mengatakan pemeliharaan itu diupayakan agar tidak mengganggu stabilitas sistem dalam artian tidak memadamkan listrik ke pelanggan.
Hingga saat ini Daya Mampu Pembangkit (DMP) yang dimiliki PLN Batam sebesar kurang lebih 430 MW dengan Beban Puncak (BP) rata-rata Batam-Bintan mencapai sekitar 370 MW. Sehingga ada cadangan daya sekitar 60 MW, dan diprediksi masih mampu untuk menopang beban di sistem Batam-Bintan, asalkan tidak ada pembangkit lain yang mengalami gangguan.
"Jika terjadi gangguan akan mengakibatkan defisit daya yang dialami PLN Batam. Kami minta agar pelanggan bisa bijak agar tidak terjadi pemadaman selama perbaikan," kata dia.
Jika terjadi pemadaman, kata Benny lagi, pelanggan dapat memperoleh informasi pemadaman melalui contact centre Bright PLN Batam 123 dari telepon rumah atau 0778 123 dari HP dan dapat juga dilihat pada website www.plnbatam.com pada menu informasi pemadaman serta di media cetak maupun elektronik.
"Mematikan lampu dan alat-alat elektronik apabila tidak dipergunakan agar menghemat listrik," ujar Benny. (Ant).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Leli Nurhidayah
Tag Terkait:
Advertisement