Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Xi Jinping Ingin China-Amerika Perkuat Kerja Sama Ekonomi

Xi Jinping Ingin China-Amerika Perkuat Kerja Sama Ekonomi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden China Xi Jinping berbicara kepada presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump melalui telepon, Senin (14/11/2016). Xi mengatakan kepada Trump bahwa kerja sama adalah satu-satunya pilihan bagi hubungan kedua negara dengan ekonomi terbesar di dunia.

Terdapat spekulasi intens atas dampak dari kemenangan Trump dalam beberapa isu yang dihadapi kedua negara, mulai dari perubahan iklim dan perdagangan global hingga keseimbangan keamanan di Asia Pasifik.

Trump telah mengecam China sepanjang masa kampanye, melalui janjinya menaikkan 45 persen tarif atas barang-barang yang diimpor oleh China. Selain itu, ia juga berencana melabeli China sebagai manipulator mata uang di hari pertamanya sebagai presiden.

Terpilihnya Trump menyuntikkan ketidakpastian dalam hubungan bilateral China-AS, disaat Beijing mengharapkan stabilitas karena menghadapi tantangan reformasi dalam negeri, perlambatan ekonomi, dan perombakan kepemimpinan yang akan menempatkan elit partai baru setelah masa jabatan Xi berakhir pada 2017.

"Fakta membuktikan kerja sama adalah satu-satunya pilihan yang tepat bagi China dan Amerika Serikat," menurut China Central Television (CCTV), mengutip kalimat Xi kepada Trump, seperti dilansir dari laman Reuters di Jakarta, Selasa (15/11/2016).

Pernyataan Xi tersebut merupakan kalimat yang biasanya digunakan oleh Beijing untuk menggambarkan hubungan bilateral.

"Kedua belah pihak harus memperkuat koordinasi, mempromosikan pembangunan ekonomi kedua negara dan pertumbuhan ekonomi global, serta mendorong pembangunan yang lebih baik ke depan dalam hubungan China-AS," tegas Xi.

"Selama panggilan telepon berlangsung, kedua pemimpin tersebut menyatakan rasa yang saling menghormati satu sama lain. Presiden terpilih Trump menyatakan bahwa ia bersedia memperkuat kemitraan dengan China. Trump juga disebut meyakini hubungan tersebut dapat mencapai perkembangan yang lebih pesat," kata tim transisi Presiden Trump dalam sebuah pernyataan.

Kedua Presiden sepakat memperkuat komunikasi dalam waktu dekat, segera bertemu langsung, dan bertukar pandangan mengenai isu-isu yang menjadi perhatian kedua belah pihak. The Global Times, sebuah tabloid nasionalis yang diterbitkan oleh media resmi Partai Komunis, People's Daily, mengatakan jika Trump memberatkan tarif impor kepada China itu sama saja dengan melumpuhkan perdagangan bilateral.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: