Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memperkirakan harga minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) akan lebih tinggi pada tahun 2017. Gabungan pengusaha tersebut memperkirakan dalam jangka pendek masih fluktuatif.
Direktur Eksekutif Gapki Fadhil Hasan mengatakan perkiraan produksi CPO diperkirakan sebanyak 32 hingga 33 juta ton pada tahun 2017. Ia juga mengungkapkan perkiraan ekspor CPO sekitar 23-25 juta ton untuk ekspor dan sekitar 9-10 juta ton untuk konsumsi dalam negeri.
Ia juga mengatakan perkiraan harga CPO US$680-690 per ton (CIF Rotterdam) pada tahun 2017. Adapun, harga minyak kelapa sawit rata-rata pada tahun 2013 sebesar US$821 per ton pada tahun 2013 dan US$629 per ton pada 2015.
Kebijakan biodiesel menjadi salah satu komponen yang telah mengungkit harga minyak kelapa sawit. Kebijakan tersebut menjadi stabilisator harga sawit. Oleh karena itu, keberlanjutan dari program tersebut menentukan masa depan.
Komitmen pemerintah untuk memastikan program terus berjalan dan berlanjut dengan program serupa yang memasuki pasokan komersial. Sejauh ini memang pemenuhan biodiesel tersebut masih dalam misi public service obligation (PSO). Apabila, program tersebut meluas pada non-PSO akan membuat peluang lebih besar penyerapan biodiesel.
Proyeksi optimistis tersebut bukan harga mati. Pasalnya, ada faktor-faktor yang memungkinkan perubahan harga yang lebih rendah. Semester pertama tahun 2017 memang sangat optimistis harga akan lebih baik. Namun, semester kedua tahun 2017 atau kuartal ketiga dan keempat, harga berpeluang akan mengalami tekanan. Pada periode tersebut, jumlah produksi secara alami akan kenaikan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Arif Hatta
Editor: Cahyo Prayogo
Advertisement