Sales Executive Elpiji Wilayah Bandung Raya PT Pertamina, Probo Prasidhahayu mengatakan pihaknya bisa meminta agen gas untuk menghentikan operasional pangkalan nakal. Hal ini menyusul terjadinya kelangkaan gas elpiji 3 kilogram atau gas melon di wilayah Bandung Raya menimbulkan banyak spekulasi di masyarakat. Bahkan muncul isu adanya penimbunan yang dilakukan pihak tertentu.
"Pertamina tidak ada ikatan kerjasama dengan pangkalan gas, tetapi jika ada yang tidak sesuai, kita bisa minta agen menghentikan pangkalan itu karena sudah ada suratnya dan bisa dicabut," ujar Probo kepada wartawan di Bandung, Senin (28/11/2016).
Probo menegaskan, pihaknya tidak melakukan penimbunan gas, karena setiap tahun Pertamina diawasi dan diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Kamiterbuka, ada sistem monitoring gas elpiji 3 kilogram, secara online terus melaporkan ke BPK, kalau ada percobaan penimbunan saya rasa itu tidak ada," tegasnya.
Hingga kini, kata Dia, tak akan ada penambahan agen gas.
"Kami tidak akan menambah agen gas karena keterbatasan kuota gas elpiji 3 kilogram dan sudah terbagi rata pada setiap agen sebelumnya,"ungkapnya.
Sementara itu, Area Manager Communication and Relation PT Pertamina Jawa Bagian Barat Yudy Nugraha mengakui, kelangkaan elpiji kerap terjadi sehingga menyababkan masyarakat kesulitan mendapatkannya.
?Saya sering menerima informasi dan laporan kelangkaan gas di masyarakat. Namun itu bukan karena kuota dikurangi, melainkan ada penyebab lain. Justru kuotanya selalu ditambah sebesar 5% pada hari-hari besar tertentu,? katanya.
Dia menduga, kelangkaan terjadi akibat penyalahgunaan elpiji bersubsidi oleh pihak-pihak yang tak berhak.
"Pertamina,? tidak bisa menangani persoalan elpiji bersubsidi ini sendirian. Perlu ada keikutsertaan dari pemerintah daerah, Hiswana Migas (Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas), serta kepolisian. Jika ada penyalahgunaan elpiji, kami meminta agar masyarakat melaporkannya,? pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Rahmat Patutie
Tag Terkait:
Advertisement