Peneliti sekuriti Check Point Software Technologies Ltd. menemukan sebuah jenis baru virus Malware untuk ponsel Android, yang telah menginfeksi lebih dari satu juta akun Google Accounts.
Malware baru ini, yang diberi nama Gooligan, mampu mengakses data sensitif pengguna dan mengambil alamat email. ?Dengan informasi yang diambil, para penyerang mampu mengambil dan mengakses data sensitif dari Gmail, Google Photos, Google Docs, Google Play, Google Drive dan G Suite.
"Pencurian lebih dari satu juta detail account Google sangat mengkhawatirkan dan menggambarkan sebuah tahap baru di dalam penyerangan cyber," kata Michael Shaulov, Head of Mobile Products Check Point dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (2/12/2016).
Dia menuturkan, pihaknya melihat pergerakan strategi di dalam pikiran hackers yang sekarang cenderung menargetkan smartphone agar mereka bisa mengambil data sensitifnya.
Lebih jauh, kata Shaulov, ada beberapa penemuan penting terkait virus baru ini. Pertama, kampanye cyber-attack ini menginfeksi 13,000 ponsel per hari dan adalah yang paling pertama yang merusak lebih dari satu juta device. Kedua, ratusan alamat email yang terpengaruh berhubungan dengan account bidang enterprise di seluruh dunia.
Lalu, Gooligan menargetkan ponsel-ponsel Android 4 (Jelly Bean, KitKat), yang mewakili sekitar 74 percent seluruh ponsel Android yang saat ini dipakai di seluruh dunia. Setelah penyusup berhasil menyusup ponsel yang disasar, mereka mengambil revenue dengan meng-install app dari Google Play secara curang dan memberi rating seakan pengguna ponsel yang melakukannya. Setiap hari, Gooligan menginstall 30,000 app di dalam ponsel yang terkena, atau 2 juta app sejak kampanye dimulai.
Check Point langsung menghubungi tim security Google mengenai campaign cyber-attack ini. "Kami menghargai bantuan Check Point atas masalah ini dan kita sudah bekerjasama untuk saling mengerti dan mengambil tindakan atas isu-isu tersebut. Sebagian dari upaya kami untuk melindungi konsumen kami dari kelompok malware Ghost Push ini adalah dengan menerapkan beberapa upaya untuk melindungi konsumen dan system Android tersebut secara langsung," kata Direktur Android Security di Google, Adrian Ludwig.
Google juga telah menghubungi pengguna yang telah terkena serangan cyberattack ini dan telah mencabut token mereka, menghapus apps yang terhubung dengan malware Ghost Push dari Google Play, juga menambahkan beberapa teknologi pelindungan pada teknologi Verify Apps.
Tim Mobile Research Check Point pertama kali menemukan kode Gooligan di dalam app SnapPea tahun lalu. Pada Agustus 2016, jenis baru malware ini kini muncul tiba-tiba dan sudah menginfeksi 13,000 ponsel per hari. Sekitar 57 persen ponsel yang kena terletak di Asia dan 9 persen di Eropa.
"Ratusan alamat email yang terkena berhubungan dengan dunia usaha di seluruh dunia. Infeksi akan mulai saat pengguna mendownload dan menginstall app yang telah tertular oleh Gooligan atau meng-click link berbahaya yang terdapat di pesan teks (SMS) yang bermaksud phishing," tutur Shaulov.
Check Point menawarkan sebuah tool online gratis kepada para pengguna Android yang bisa memeriksa apakah akun mereka telah terkena serangan. "Jika account?Anda telah diterobos oleh Gooligan, instalasi yang bersih pada operating system anda sangat diperlukan. ?Untuk informasi lebih lanjut, anda dapat menghubungi manufaktur atau provider telepon genggam anda," tambah Shaulov.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo
Advertisement