Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Naik 4 Persen, Emil Minta Penanganan Serius Kasus HIV

Naik 4 Persen, Emil Minta Penanganan Serius Kasus HIV Wali Kota Ridwan Kamil di Bandung, Sabtu (12/11/2016). | Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Data yang dihimpun Harian Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung pada 2016 ini terdapat 2125 kasus HIV dan 1835 kasus AIDS. Setiap tahun, rata-rata naik 4 persen.

Pengelola Bidang Pemberdayaan Masyarakat Komisi Penanggulangan AIDS Kota Bandung, Iwa Lesmana menyebut pengidap AIDS atau Odha di Kota Bandung berdasarkan data hingga Juli 2016 sebanyak 3.912 orang.

"Setiap tahunnya ada kenaikan sebanyak tiga sampai empat persen, kurang lebih ada sekira 40 orang pertahun,"kata Iwa dalam keterangan resminya, Minggu (4/12/2016)

Iwa menuturkan, kasus tersebut ditemukan di kalangan masyarakat umum, terutama Ibu Rumah Tangga. Oleh karena itu, pihaknya terus berupaya menekan angka pengidap AIDS dengan melakukan pemberdayaan dan sosialisasi kepada masyarakat.

"Kita bersama Forum Warga Peduli AIDS Kota Bandung terus lakukan pemberdayaan, dan forum ini juga sudah ada di 30 kecamatan dan 141 kelurahan di Kota Bandung," katanya.

Disamping melakukan sosialisasi, penanganan medis melalui pengobatan pun terus diupayakan. Dikatakan Iwa, pihaknya mewajibkan pengidap AIDS untuk mengkonsumsi obat ARV yang dapat menekan perkembangan virus tersebut.

"Semua orang positif HIV AIDS wajib minum obat ARV selama hidupnya, obat ini juga sampai sekarang masih gratis, pemerintah sangaat mendukung sekali, yang sebelumnya hanya ada di Rumah Sakit Hasan Sadikin saja, sekarang sudah ada di puskesmas - puskesmas," imbuhnya.

Menanggapi hal itu, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengungkapkan peningkatan kasus tersebut harus mendapatkan perhatian yang serius. Dia mendorong masyarakat dan juga pihak terkait untuk saling mendukung dan berkomitmen bersama, agara penularannya dapat dihentikan.

"Peningkatan kasus ini cukup signifikan. Ini harus menjadi perhatian kita. Memang tidak mudah karena ini menyangkut gaya hidup dan kehidupan pribadi masyarakat. Tapi bagaimanapun gaya hidup dan kehidupan pribadi itu, tetap memiliki resiko kesehatan masing-masing," ungkapnya.

Pria yang akrab disapa Emil ini menambahkan? lpeningkatan penularan juga terjadi pada heteroseksual. Berdasarkan data yang ada, peningkatan kasus pada pelaku penyimpangan seksual terjadi cukup signifikan. Kasus HIV/AIDS meningkat 30% pada heteroseksual dan 10% pada homoseksual.

"Saya pikir penularan pada heteroseksual terjadi di ruang pribadi atau publik yang tertutup dan mengandung potensi bahaya. kita minta aparatur kewilayahan untuk merazia tempat-tempat hiburan yang menurutnya bisa berpotensi menjadi tempat praktik prostitusi,"ujarnya.

Selain razia, lanjutnya, pendidikan terkait berbahayanya HIV/AIDS pada warga usia sekolah juga perlu digalakan. Emil menegaskan, melalui Dinas Pendidikan nantinya akan dibuat imbauan dan juga peringatan dalam berbagai media di sekolah.

"Saya titip ke Dinas Pendidikan, kita fokus untuk meningkatkan pengetahuan kepada anak-anak yang masih mencari nilai ini untuk menghindari perilaku yang mengancam kesehatan," pungkasnya.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: