Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dolar AS Melemah Terhadap Mata Uang Utama Tertekan Laporan Ketenagakerjaan

Dolar AS Melemah Terhadap Mata Uang Utama Tertekan Laporan Ketenagakerjaan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, New York -

Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Senin (Selasa pagi WIB, 6/12/2016), setelah rilis laporan NFP (non farm payroll) dari negara itu tidak sepenuhnya positif.

Laporan NFP merupakan indikator ekonomi utama bagi Amerika Serikat. Data ini mewakili jumlah pekerja yang dibayar di AS dikurangi pekerja dari sektor pertanian, pegawai pemerintah, pegawai rumah tangga dan karyawan organisasi nirlaba.

Departemen Tenaga Kerja mengatakan pada Jumat (2/12) bahwa jumlah tenaga kerja NFP naik 178.000 pada November, dan tingkat pengangguran turun dari 4,9 persen pada Oktober menjadi 4,6 persen, tingkat terendah dalam sembilan tahun.

Namun laporan itu tidak seluruhnya positif. Departemen merevisi naik penambahan lapangan pekerjaan pada September menjadi 208.000, tapi merevisi turun kenaikan pada Oktober. Peningkatan lapangan pekerjaan gabungan dalam dua bulan ini mencapai 2.000, lebih rendah daripada yang dilaporkan sebelumnya.

Selain itu, rata-rata penghasilan per jam untuk semua pegawai menurun tiga sen menjadi 25,89 dolar AS, menyusul kenaikan 11 sen pada Oktober.

Para analis mengatakan data NFP kuat tapi tidak spektakuler, mendukung spekulasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada Desember, tetapi mendorong keraguan tentang jalan kenaikan suku bunga pada 2017.

Sementara itu, euro "rebound" lebih dari satu persen terhadap greenback pada Senin setelah Perdana Menteri Italia Matteo Renzi kalah dalam referendum reformasi konstitusi pada Minggu (4/12), yang sebagian besar terlihat seperti yang diharapkan dan pelemahan euro baru-baru ini dipandang sebagai reaksi berlebihan.

Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,75 persen menjadi 100,020 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0775 dolar dari 1,0659 dolar, dan pound Inggris naik menjadi 1,2724 dolar dari 1,2712 dolar. Dolar Australia naik menjadi 0,7481 dolar dari 0,7447 dolar.

Dolar dibeli 113,75 yen Jepang, lebih tinggi dari 113,74 yen di sesi sebelumnya. Dolar beringsut turun menjadi 1,0061 franc Swiss dari 1,0108 franc Swiss, dan merosot menjadi 1,3254 dolar Kanada dari 1,3290 dolar Kanada. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: