Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Survei Penjualan Eceran (SPE) yang dirilis Bank Indonesia (BI) pada Oktober 2016 mengindikasikan bahwa secara tahunan pertumbuhan penjualan eceran mengalami perlambatan.
Hal tersebut tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Oktober 2016 yang tumbuh 7,6% (yoy), lebih rendah dibandingkan 10,7% (yoy) pada September 2016.
?Perlambatan penjualan ritel terutama terjadi pada kelompok makanan. Sementara itu penjualan rill kelompok non makanan mengalami peningkatan,? tulis bank sentral dalam pernyataan resminya.
Pada Oktober 2016 pertumbuhan penjualan eceran kelompok makanan melambat dari 9,9% (yoy) menjadi 4%(yoy). Sementara penjualan eceran kelompok non makanan tumbuh dari 11,8%(yoy) menjadi 13% (yoy).
Pada kelompok non makanan , pertumbuhan secara tahunan tertinggi terjadi pada kelompok suku cadang& aksesoris sebesar 25,5% (yoy), diikuti kelompok perlengkapan ?informasi dan komunikasi sebesae 22,5% (yoy) dan barang budaya &rekreasi 11,6% (yoy). Sementara ?kelompok sandang dan bahan bakar kendaraan masih mengalami kontraksi pertumbuhan.
SPE juga mengindikasikan bahwa pada November 2016, pertumbuhan penjualan eceran diperkirakan meningkat mencapai 7,9% (yoy).Peningkatan pertumbuhan tersebut diperkirakan terjadi pada kelompok makanan dan non makanan, yaitu masing ? masing dari 4,0% (yoy) dan 13,0% (yoy) pada Oktober 2016 menjadi 4,3% (yoy) dan 13,2% (yoy) pada November 2016.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait:
Advertisement