Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) mengusulkan agar lapangan migas marjinal (kecil) yang tidak dimanfaatkan bisa diberikan kepada pebisnis nasional untuk dikembangkan.
Sekretaris Jenderal IATMI Hadi Ismoyo dalam diskusi dengan Kadin di Jakarta, Selasa (13/12/2016), mengatakan ada banyak lapangan kecil yang diabaikan oleh PT Pertamina (Persero).
Padahal, lapangan-lapangan tersebut bisa dikembangkan oleh para pebisnis nasional karena potensinya yang besar hingga sekitar 200 ribu barel per hari.
"Kenapa tidak kita ajukan ke pemerintah saja agar lapangan marjinal yang 'dianggurin' Pertamina ini biar diberikan ke pengusaha nasional dengan 'split' (bagi hasil) yang menarik," ucapnya.
Hadi menuturkan, selama ini publik dibohongi dengan skema bagi hasil yang kurang menarik, terutama untuk lapangan-lapangan migas kecil.
Ia menilai tidak ada salahnya jika pemerintah mau melirik potensi pengusaha nasional yang juga bertindak sebagai pilar ekonomi bangsa.
Oleh karena itu, ia mendorong agar para pengusaha bisa mendorong pemerintah untuk bisa adil juga terhadap mereka.
"Kalau akhirnya ada untung sedikit buat pebisnis nasional, kenapa tidak? Kenapa pebisnis nasional dimusuhi? Karena mereka swasta, bukan BUMN yang menguntungkan pemerintah. Pengusaha harus minta kompensasi dari 'gross split' itu, misalnya diberi lapangan migas," ujarnya.
Hadi menambahkan, "EOR" (enhanced oil recovery) atau upaya meningkatkan cadangan minyak juga kini bisa dilakukan oleh perusahaan dalam negeri.
Dengan berupaya bersama, Indonesia dipastikan bisa meningkatkan cadangan migas demi ketahanan energi.
"Saat ini kita selalu bilang cadangan kita 3 miliar barel, kalau dengan EOR bisa naikkan 10 persennya saja, sudah cukup besar potensi yang bisa digerakkan pengusaha nasional. Tapi, harus duduk bareng kementerian untuk menciptakan skema yang menarik untuk investor nasional," tutur Hadi yang bekerja untuk Petrogas Jatim Utama itu. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement