Minat pegawai mengikuti program pensiun dini masih minim, bahkan kurang dari 1 persen dari jumlah karyawan yang mencapai 28 ribu orang.? Hal itu disebabkan karena masih ingin bekerja dan berkarya dengan PT KAI.
Direktur SDM dan Umum PT KAI (Persero), Apriyono Wesi Chresnanto?mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Serikat Pekerja Kereta Api (SPKA) sejak 2011 menggulirkan program pensiun dini tujuannya agar lebih mensejahterakan karyawan dan mengefektifkan kinerja para eks pekerja PT KAI .
?Sudah lima tahun yang lalu pensiun dini (Pendi) ini kita gulirkan, namun minatnya sedikit karena para pegawai masih ingin berkarya di PT KAI,?katanya kepada wartawan di Bandung, Rabu (14/12/2016)
Bagi mantan pekerja yang mengambil program ini, dikatakan Apriyanto akan diberikan berbagai pelatihan kewirausahaan sehingga bisa menumbuhkan jiwa wira usaha dan mam[u membantu perekonomian keluarga.
?Macem-macem pelatihannya yang kita berikan, seperti beternak. Nah itu kan nantinya ada hasilnya yang bisa membantu perekonomian keluarga,?ujarnya
Apriyanto menambahkan, besaran uang pensiun dini ini? berdasarkan masa kerja pegawai. Tidak dilakukan secara perorangan karena PT KAI sendiri sudah memiliki system yang baik.
?Saya tidak bisa memastikan si A dapet Rp100 juta atau berapa, karena tinggal klik e office sudah tercantum besarannya. Jadi sudat ada sistemnya, kan kalau perseorangan pusing ngitungnya. Jadi tergantung masa kerjanya saja,?katanya.
Menurutnya, hingga kini pegawai PT KAI sendiri yang mendekati masa pensiun sekitar lima hingga sepuluh ?persen sisanya para pegawai ini masih tergolong usia produktif.
?Jumlah pegaawai yang mendekati masa pensiun dikit ya, sekitar lima sampai sepuluh persen, selebihnya masih dalam usia produktif,? pungkasnya.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Rahmat Patutie
Tag Terkait:
Advertisement