Kementerian Koperasi dan UKM siap memediasi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) yang menjadi korban bencana gempa bumi di Aceh dengan pihak perbankan. Mediasi untuk diupayakan restrukturisasi utang pelaku UKM.
Hal itu dikemukakan oleh Sekretaris Kemenkop dan UKM Agus Muharram di Jakarta, Rabu (14/12/2016).
"Jadi, pemerintah berkepentingan mempertemukan antara bank, pemda, dan ketua-ketua kelompok UKM. Nanti mereka didatangi oleh bank untuk dikonseling, misalnya usahanya sudah berhenti itu kan kreditnya masih ada di bank. Ini kan harus dibayar," kata Agus.
Restrukturisasi ini misalnya dengan cara menunda jadwal pembayaran kredit. Ia mengatakan keputusan restrukturisasi utang UKM tersebut akan segera dilakukan. Pihaknya berharap bank sebagai kreditur dapat menyesuaikan dengan kemampuan debitur korban bencana dalam membayar tunggakan.
"Ini biasa yang kami lakukan sama seperti kebakaran pasar di Bali. Nanti mereka ada kesepakatan bayar bunga dulu saja nanti pokoknya menyusul karena sekarang masih tanggap darurat, pemukiman kembali juga belum," tandasnya.
Disampaikan, dua deputi Kemenkop UKM akan segera ke lapangan, yakni Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Yuana Sutyowati dan Deputi Bidang Pembiayaan Braman Setyo. Yuana dijadwalkan akan berkunjung ke Aceh pada Kamis, 15 Desember, sedangkan Braman direncanakan dalam waktu dekat.
Tiba di sana rencananya Yuana akan langsung meninjau Koperasi dan UKM yang terkena dampak bencana. Setelah itu, langkah mediasi akan dilakukan bersama Dinaskop Provinsi maupun Kabupaten, kepala-kepala cabang bank pelaksana KUR dan para ketua kelompok UKM.
"Tim kami sudah di sana. Saya turun besok langsung ke Pidie Jaya. Nanti hasilnya seperti apa setelah dari sana," ujar Yuana.
Kadiskop UKM Provinsi Aceh Mulyadi mengaku pihaknya sedang melakukan pendataan jumlah KUKM yang terkena dampak gempa bumi, tetapi untuk sementara sebanyak sembilan koperasi dan 965 UKM. Data tersebut berasal dari tiga kabupaten, yakni Pidie, Pidie Jaya, dan Bireuen.
"Kita terus mengidentifikasi KUKM yang terkena dampak kerja sama dengan dinas di daerah dan kecamatan untuk terus himpun data tersebut. Kita harapkan dalam minggu ini sudah ada data riil menyangkut jumlah data yang KUKM yang terkena dampak," katanya.
Menurut Mulyadi, lokasi terparah yang terkena dampak gempa bumi ada di Kabupaten Pidie Jaya. Karena itu, dia telah mengutus tim terlebih dahulu ke sana untuk upaya penanganan. Dengan bantuan pemerintah diharapkan para korban terutama pelaku KUKM dapat kembali menjalankan usahanya.
"Setelah kita dapatkan data konkrit kita akan upayakan kembali apakah kita akan memberikan bantuan misalnya kita akan berusaha memfasilitasi peralatan, bagi yang menyangkut modal kita akan memberi akses untuk dapatkan modal dari pihak bank maupun non bank," tutur dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo
Advertisement