Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Benteng Terakhir Supaya Rupiah Tidak Terjerembab

Ini Benteng Terakhir Supaya Rupiah Tidak Terjerembab Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Masuknya dana repatriasi dari program pengampunan pajak yang belum lama ini dijalankan oleh pemerintah dipercaya dapat menjadi benteng penahan terakhir agar nilai tukar rupiah tidak terjungkal akibat kenaikan fed rate.

Ekonom BCA David Sumual menjelaskan, sejauh ini nilai tukar rupiah terbantu oleh repatriasi dana tax amnesty yangtenggat waktunya berakhir tahun ini. Di samping itu mulai membaiknya harga komoditas dan juga adanya rencana pemerintah untuk menerbitkan global bonds senilai US$3,5 miliar akan menjadi vitamin baru bagi rupiah untuk menghadapai pelemahan.

Mengacu pada data Direktorat Jenderal Pajak, jumlah harta yang telah diungkapkan wajib pajak peserta pengampunan pajak nilainya sudah mencapai Rp 4.014 triliun. Dari jumlah tersebut dana repatriasi mencapai Rp144 triliun, kemudian deklarasi luar negeri nilainya mencapai Rp988 triliun, dan deklarasi dalam negeri sebesar Rp2.882 triliun

"Sentimen lainnya juga terlihat dari seminggu terakhir ini yang menunjukkan asing mulai berbalik membeli obligasi negara emerging market, termasuk obligasi Indonesia," katanya kepada Warta Ekonomi di Jakarta, Kamis (15/12/2016).

Berkaca pada hal tersebut, David memproyeksikan nilai tukar rupiah akan berada di rentang Rp13.100 untuk support dan resisten di angka Rp13.500 hingga akhir tahun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: