Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Sumut Dorong Perbankan Syariah Lebih Berkembang

BI Sumut Dorong Perbankan Syariah Lebih Berkembang Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Medan -

Deputi Direktur Divisi Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) wilayah Sumut Budi Trisnanto mengatakan bahwa pada tahun 2017 ini tantangan yang akan dihadapi perbankan syariah belum berubah, artinya masih sama pada tahun tahun sebelumnya. Dengan demikian, ia mengatakan BI bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong agar perbankan syariah lebih berkembang.

"Perbankan syariah di Sumut saat ini diharapkan lebih fokus untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di tahun 2017 agar perbankan syariah dapat sama dengan perbankan konvensional," katanya di Medan, Senin (2/1/2017).

Dikatakannya, selama ini pertumbuhan perbankan syariah tidak sebesar perbankan konvensional disebabkan SDM perbankan syariah yang kompetensinya masih perlu ditingkatkan. Ia menegaskan SDM akan mempengaruhi persaingan dalam dunia perbankan.

"Memang salah satu untuk meningkatkan perbankan syariah adalah dari kemampuan SDM. Gunanya untuk melihat jeli usaha-usaha yang prospektif," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa saat ini banyak peluang bisnis syariah yang semakin berkembang dan belum bisa ditangkap oleh perbankan syariah secara penuh. Padahal, ia menyampaikan peluangnya masih sangat banyak mulai dari hotel, salon, juga halal food dan bisnis lainnya.

"Tinggal bagaimana bisa ditangkap oleh perbankan syariah," katanya

Dengan adanya perbaikan ekonomi, imbuhnya, kinerja perbankan syariah diperkirakan akan tumbuh lebih tinggi di tahun 2017 nanti.

"Saat ini kita sedang kembangkan program pesantren sebagai pusat ekonomi syariah," ujarnya.

Berdasarkan data perbankan Sumut per September 2016 total aset perbankan syariah secara year on year (yoy) mengalami peningkatan 14,21% dari Rp10,11 triliun pada tahun 2015 periode yang sama menjadi Rp11,55 triliun.

"Selain itu, peningkatan juga terjadi pada penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh 22,14% atau Rp9,65 triliun; pembiayaan 12,99% atau mencapai Rp8,87 triliun; dan financing deposit ratio (FDR) mencapai 91,93%," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: