Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bupati Lebak Minta Produksi UKM Tembus Pasar Global

Bupati Lebak Minta Produksi UKM Tembus Pasar Global Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Lebak -

Bupati Lebak Iti Octavia meminta prouk usaha kecil dan menengah di daerah ini dapat meningkatkan kualitas sehingga bisa bersaing di pasar domestik maupun mancanegara.

"Kami memberikan apresiasi terhadap produk UKM Lebak yang menembus pasar ekspor," kata Iti Octavia di Rangkasbitung, Lebak, Senin (2/1/2017).

Selama ini, produk UKM yang sudah menembus pasar luar negeri antara lain gula aren dan kerajinan bambu sehingga dapat memberikan dampak positif bagi pendapatan ekonomi masyarakat.

Saat ini, produksi gula aren dan kerajinan bambu yang dilakukan masyarakat sudah diterima pasar Australia, Belanda, Amerika Serikat, Belgia, Italia dan Korea Selatan.

Pemerintah daerah terus meningkatkan kualitas melalui pelatihan-pelatihan manajemen, ketrampilan, sertifikat juga studi banding ke daerah lain.

"Kegiatan itu bertujuan agar produk UKM dapat meningkatkan kualitas sehingga bisa diterima pasar domestik dan mancanegara," katanya.

Menurut Bupati, saat ini kerajinan gula aren berkembang di sejumlah kecamatan karena didukung bahan baku di daerah itu melimpah komoditas perkebunan aren.

Saat ini, usaha kerajinan UKM gula aren dapat menyerap lapangan pekerjaan sekitar 6.000 orang dan kerajinan bambu 3.500 orang.

"Kami mendorong produk UKM Lebak itu menjadikan unggulan sehingga bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat," katanya menjelaskan.

Ia mengatakan, produk unggulan daerah yang tembus pasar dunia yang menggunakan bahan baku komoditas gula aren dan diproduksi antara lain jenis gula cetak dan gula halus atau semut.

Produk gula aren itu sudah memiliki sertifikat makanan organik internasional. Kelebihan gula aren Lebak, selain organik yang menyehatkan juga cocok dijadikan pemanis berbagai jenis bahan makanan dan minuman.

Di samping itu juga rasanya manis, beraroma, dan bertahan lama. Sedangkan kerajinan bambu melalui CV Shaniqua Marigold Bamboo yang memproduksi alat-alat rumah tangga, seperti kursi sofa dan tempat tidur.

Namun, pihaknya kini meningkatkan kerajinan bambu dengan produksi hiasan, seperti tempat kap lampu, air kemasan, dan tempat buah-buahan. "Semua produk kerajinan bambu dan gula aren itu menembus pasar ekspor," katanya.

Anwar (55), seorang perajin gula aren warga Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak, mengaku dirinya pernah mengikuti pameran produk gula aren Lebak di Belanda melalui sponsor perusahaan eksportir dari Jakarta.

Selama empat tahun terakhir gula aren produksi Kabupaten Lebak diekspor ke sejumlah negara di Benua Eropa dan Benua Australia juga Amerika Serikat.

Pihaknya juga menampung produk dari enam kelompok pembuat gula aren binaannya di Kecamatan Sobang, Cigemblong, dan Panggarangan.

"Kami merasa terbantu menggulirkan perekonomian masyarakat pedesaan melalui pasar ekspor itu guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: