Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Emil Kecewa Revitalisasi Trotoar Molor

Emil Kecewa Revitalisasi Trotoar Molor Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Walikota Bandung (Ridwan Kamil atau akrab dipanggil Emil) kecewa terhadap Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) kota Bandung yang tidak mencapai target dalam proses revitalisasi trotoar. "Saya juga kecewa. Saya sudah tegur DBMP, Saya bilang Ini akibat selalu punya kebiasaan melelang dipepet-pepetin. Makanya 2017 harus mulai lelang. Jangan lelang-lelang di tengah tahun. Ini akibatnya kayak begini,"katanya kepada wartawan di Bandung, Rabu (4/1/2017).

Pihaknya, lanjut Emil masih memberikan batas waktu selama 50 hari kepada pihak kontraktor untuk menyelesaikan pekerjaannya. Selama batas waktu 50 hari tersebut, pihak kontraktor akan dikenakan denda sebesar 1/1000 dari pengerjaan proyek yang belum tuntas.

"Solusinya adalah masih ada waktu 50 hari sebelum di black list. Dengan syarat sehari 1 per mil (1/1000)," ujarnya.

Emil pun membandingkan pengerjaan proyek flyover Antapani dapat selesai tepat waktu. Hal ini harus dijadikan contoh untuk pembangunan di kota Bandung.

"Kebanyakan trotoar. Kalau kerjanya bener kayak Antapani, bagus kan. Kontraktor Antapani dengan kontraktor skywalk sama. Jadi contoh yang baik. Ini Trotoar saya kecewa terus terang. Masa trotoar yang kayak Wastukancana yang sauprit saja enggak beres," katanya.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kota Bandung Iskandar Zulkarnaen tak menepis bila sejumlah proyek pengerjaan trotoar belum sepenuhnya selesai 100 persen. Menurutnya, ada beberapa faktor penyebab mundurnya waktu pengerjaan proyek yang salah satunya adalah soal kondisi cuaca. Selain cuaca, hari libur dan faktor bencana alam turut memberikan peran.

"Pertama cuaca, kedua memang ada hal di luar perkiraan seperti barangnya yang memang didatangkan dari luar. Bergesernya Jembatan Cisomang menjadi kendala lainnya termasuk hari-hari besar," jelasnya.

Pihaknya, lanjut Iskandar, segera melakukan evaluasi. Dia berharap di tahun ini bisa lebih baik mengingat Kota Bandung masih memiliki agenda proyek infrastruktur yang harus dikerjakan.

"Untuk tahun ini, kita inginnya mulai Februari. Pak wali inginnya di Desember, tapi enggak mungkin karena SOTK baru. Harus ada kepala dinas pengguna anggaran dahulu untuk melakukan lelang,"?pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: