PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) menyatakan pada tahun ini belum berencana untuk membuat anak usahanya untuk menjadi perusahaan terbuka atau go public. Hal tersebut lantaran, hingga saat ini pihak KAEF masih akan berfokus kepada proses pembentukan perusahaan induk (holding) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang digagas oleh Menteri BUMN, Rini Soemarno.? "Memang sumber pendaaan paling murah go public. Tapi pemegang saham kita di Kementerian BUMN, ygang dimana saat ini di BUMN ada holdingnisasi termasuk kita di farmasi. Sehingga fokus ke holding," ujar Direktur Pengembangan Kimia Farma, Pujianto, di Jakarta, Rabu (4/1/2017).
Meski begitu, Puji tidak menutup kemungkinan, setelah proses holding BUMN selesai, perseroan akan mendorong anak usaha untuk mencari pendanaan di pasar modal melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).? "Setelah ini terbentuk mungkin pendaan anak usaha go public, itu no problem. Saat ini sedang penataan holding. Tunggu saja nanti. Tapi arahnya kesana," jelasnya.
Ia mengungkapkan, anak usaha perseroan yang dinilai telah cukup siap untuk menjadi perusahaan publik yang mengelola ratisan apotek Kimia Farma di seluruh Indonesia yakni, PT Kimia Farma Apotek (KFA). "Ya memang yang paling siap Apotek ini kalo dilihat," tukasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Kimia Farma Apotek, lmam Fathorrahman juga angkat bicara terkait rencana IPO. Ia mengungkapkan bahwa pihak akan tunduk sepenuhnya kepada pemegang saham mayoritas (KAEF).? "Kemungkinan go public kita tunduk sepenuhnya oleh pemegang saham yaitu holdingnya. Karena ini success story yang berawal dari masyarakat sehingga harus dinikmati oleh masyarakat," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Sucipto
Advertisement