Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Forextime: Rupiah Berkibar di Awal Tahun 2017

Forextime: Rupiah Berkibar di Awal Tahun 2017 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Analis Forextime, Lukman Otunuga mengungkapkan bahwa rupiah?mengalami apresiasi terhadap Dolar AS pada perdagangan hari Rabu hingga mendekati 13.350. Menurutnya, hal tersebut karena meningkatnya optimisme pada?perekonomian?Indonesia.?

Indonesia yang perekonomiannya menjadi yang terbesar di Asia Tenggara ini terus menunjukkan kekuatannya di tengah ketidakpastian global. Walau demikian, nilai Rupiah mungkin dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal di tahun 2017.?
"Dolar yang menguat karena potensi kenaikan suku bunga AS terus menekan mata uang pasar berkembang, termasuk Rupiah di tahun lalu. Trader dapat mengamati reaksi USD-IDR terhadap level 13500.?Breakout?di atas level tersebut berpotensi membuka?jalan menuju 13600," ujarnya, dalam keterangan resmi, di Jakarta, Kamis (5/1/2017).

?Sementara itu, Lukman juga mencermati meningkatnya?USD ke level tertinggi baru dalam 14 tahun terakhir pada perdagangan hari Selasa setelah rilis data manufaktur AS yang menggembirakan mendongkrak optimisme terhadap ekonomi AS.?

Ia melihat, dollar mungkin akan terus menguat pada kuartal ini karena data ekonomi yang berulang kali memberi kejutan positif dan prospek peningkatan suku bunga AS meningkatkan ketertarikan investor pada mata uang ini. "Efek Trump masih tetap mendorong reli?bullish?dan optimisme bahwa stimulus fiskal akan mengangkat pertumbuhan ekonomi AS pun meningkat. Karenanya, USD berpotensi kembali menjadi mata uang terkuat di antara mata uang utama lainnya," ujarnya.

Ia mengungkapkan, perhatian investor mungkin akan tertuju pada notulen rapat Fed hari Rabu yang bisa saja memuat isyarat tentang jadwal kenaikan suku bunga di tahun 2017. Fed memberi kejutan?hawkish?pada pasar di bulan Desember dengan mengadopsi laju kenaikan suku bunga yang agresif, tapi ketidakpastian dapat menjadi rintangan bagi upaya Fed meningkatkan suku bunga AS tiga kali tahun ini. Sentimen saat ini tetap?bullish terhadap USD dan dapat semakin meningkat apabila notulen rapat Fed memiliki nuansa?hawkish?yang serupa dengan rapat kebijakan Fed Desember lalu.

"Walaupun USD kemungkinan terus menguat kuartal ini, kekhawatiran bahwa stimulus fiskal akal gagal memenuhi ekspektasi pasar dapat menjadi tantangan tersendiri di masa mendatang. Untuk saat ini, tren masih berpihak pada investor dan Dolar masih terlihat terus meningkat. Trader teknikal dapat memanfaatkan?breakout?tegas di atas 103.50 untuk mengantarkan Indeks Dolar menuju 105.00," terangnya.?

Adapun, terkait dengan kondisi emas, ia menilai, komoditas emas?mungkin?terombang-ambing di kuartal ini apabila ketidakpastian di Eropa. Masalah Brexit, peningkatan nilai Dolar, dan prospek kenaikan suku bunga AS memicu volatilitas yang tinggi. Tarik menarik antara penghindaran risiko dan kenaikan suku bunga AS dapat menyebabkan harga komoditas ini mengayun tajam antara peningkatan dan penurunan. Walaupun harga emas menguat di hari Rabu karena permintaan emas fisik yang tinggi dari sejumlah konsumen besar seperti India dan China, Dolar yang menguat dapat membatasi peningkatan harga emas.??

"Secara teknikal, logam mulia ini tetap tertekan pada grafik harian dan para penjual dapat memanfaatkan level resistance $1175 untuk membuat harga semakin merosot menuju $1125," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: