PT Pelni mengharapkan pemerintah segera membangun terminal Pelabuhan Paumako Timika, Papua karena kondisinya kini semakin memprihatinkan.
Kepala Pelni Cabang Timika M Suaidi di Timika, Senin (9/1/2017) mengatakan kondisi terminal Pelabuhan Paumako Timika sejak lama sudah tidak memadai sehingga berdampak pada kualitas pelayananan kepada para penumpang yang akan berangkat maupun tiba di lokasi itu.
"Kami dengar Syahbandar Pelabuhan Paumako Timika sudah mengajukan usulan untuk pembangunan terminal dan dermaga khusus penumpang pada 2017 ini. Mudah-mudahan ini bisa terealisasi karena pelabuhan sangat vital peran dan fungsinya sebagai jembatan dari Timika ke luar maupun dari luar ke Timika dan sekitarnya," kata Suaidi.
Guna mempercepat pembangunan fasilitas publik di Pelabuhan Paumako Timika, Pelni berharap dukungan Pemkab Mimika melalui Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika untuk mendorong Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
"Dermaga dan terminal khusus penumpang merupakan kebutuhan yang sangat mendesak di Pelabuhan Paumako Timika. Arus penumpang yang masuk dan keluar dari Pelabuhan Paumako sangat tinggi. Sekarang saja kondisi dermaga lama Paumako ada yang sudah patah. Ini berbahaya sekali bagi keselamatan penumpang," kata Suaidi.
Ia mengatakan beberapa kali kapal Pelni sandar di dermaga yang salah satu penopangnya sudah patah itu. Padahal pihak Syahbandar Pelabuhan Paumako sudah menginstruksikan agar kapal Pelni bersandar di dermaga baru. Namun hal itu urung dilakukan lantaran di dermaga baru tersebut sudah disandari kapal-kapal lain seperti kapal PT SPIL dan kapal PT TEMAS.
"Kapal kami selalu ditaruh di situ. Yang kami khawatirkan, dermaga itu sudah patah karena penopangnya tidak lagi tertancap di pasir dengan posisi menggantung. Kalau ada beban penumpang yang sangat padat lalu dermaganya amblas, itu akan menjadi bencana skala nasional. Kita tidak mengharapkan hal itu terjadi," ujar Suaidi.
Ia sangat prihatin dengan kondisi gedung terminal penumpang di Pelabuhan Paumako yang sangat tidak memenuhi syarat sebagai fasilitas publik.
"Itu bukan terminal karena fasilitasnya hampir tidak ada. Karena fasilitas terminal tidak memadai, semua sistem akhirnya tidak bisa berjalan secara baik. Staf kami mau cetak tiket saja susah karena stop kontak dan kabel listrik selalu dirusak oleh oknum warga," katanya.
Suaidi berharap semua pihak bersama-sama memperjuangkan pembangunan dermaga dan terminal khusus penumpang di Pelabuhan Paumako Timika agar tidak lagi disatukan dengan terminal dan dermaga kapal barang.
Apalagi Pelabuhan Paumako Timika sudah ditetapkan sebagai salah satu pelabuhan tol laut untuk melayani kebutuhan warga ke pedalaman Papua. Demikian halnya dengan Bandara Mozes Kilangin Timika juga telah ditetapkan sebagai bandara tol udara untuk pelayanan kargo barang ke Wamena dan delapan kabupaten di Pegunungan Tengah Papua.
"Kami berharap kondisi Pelabuhan Paumako Timika ke depan seperti Pelabuhan Fakfak, Pelabuhan Sorong, atau Pelabuhan Balikpapan di Kalimantan Timur," ujar Suaidi. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement