Petahana calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menginginkan warga Jakarta hidup di tempat yang layak, tidak tinggal di tempat kumuh di pinggir sungai. "Jakarta adalah ibu kota negara, di mana warganya tidak boleh tinggal di bantaran sungai dan kolong jembatan yang bisa banjir setiap saat, tempat itu tidak manusiawi," kata Djarot dalam debat antar calon pasangan gubernur DKI Jakarta, di salah satu hotel di kawasan Jakarta, Jumat malam (13/1/2017).
Ia juga mengatakan telah berkomitmen untuk menyediakan rumah susun yang layak huni dengan dua kamar dan juga warganya akan menerima subsidi. "Kesehatan kami subsidi, juga pendidikan, transportasinya serta subsidi kebutuhan pokoknya," kata Djarot.
Mantan Wali Kota Blitar tersebut juga menjelaskan bahwa indeks kehidupan di Jakarta tertinggi di Indonesia, maka kebijakan tersebut harus diambil untuk memindah di rumah susun. Disamping itu, kebijakan juga akan membuat normalisasi sungai nantinya aspek ekonomin akan dijamin agar masyarakat bisa hidup dengan baik. "Ada masjid dan ruang bermain, nanti akan dijamin," katanya.
Selain menjelaskan terkait tempat hidup, ia juga memaparkan bahwa visi programnya akan memfokuskan pada program birokrasi yang transparan dan profesional. "Reformasi birokrasi adalah motor pembangunan, sehingga harus bersih, transparan dan profesional. Kami yakin mampu mencapai sasaran manusia Jakarta," kata Djarot.
Lebih lanjut, Djarot menjelaskan bahwa pokok sasaran tersebut adalah pada otak dan perut harus dalam kondisi baik. Jika kebutuhan otak sudah terpenuhi maka karakter cerdas akan terbentuk, sehingga memunculkan daya beli yang tinggi. "Sekarang tidak ada lagi biaya pendidikan, bisa dilihat dari tidak adanya ibu-ibu yang menuju ke pegadaian ketika tahun ajaran baru," kata Djarot.
Ia juga menjelaskan bahwa kesehatan juga menjadi prioritas utama, dengan menjelaskan bahwa biaya berobat untuk kelas 3 sudah ditanggung oleh pemerintah. "Jangankan di rumah sakit, di rumah pun pemerintah sudah hadir di masyarakat," kata Djarot.
Pasangan calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat hadir dalam acara debat dengan memakai baju kotak-kotak khas simbol pasangan nomor urut dua tersebut.
Debat publik tiga pasang calon gubernur-wakil gubernur DKI akan diselenggarakan sebanyak tiga kali oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), yaitu pada 13 dan 27 Januari 2017, serta 10 Februari 2017.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta sebelumnya mengatakan materi yang akan dihadirkan dalam debat calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017, didapatkan dari penjaringan aspirasi masyarakat. "Kami dalam menyusun debat betul-betul menjaring aspirasi masyarakat, tentang apa sebenarnya masalah yang dihadapi masyarakat di ibu kota ini," ujar Komisioner KPU DKI Dahliah Umar. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait:
Advertisement