Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perusahaan Konsorsium Adaro Kantongi Pembiyaan Senilai UD$ 422 Juta

Perusahaan Konsorsium Adaro Kantongi Pembiyaan Senilai UD$ 422 Juta Bank Indonesia (BI) mengantisipasi kebutuhan masyarakat pada saat Ramadhan dan Idul Fitri Tahun 1437 H/2016 dengan mempersiapkan pelayanan sistem pembayaran tunai dan non tunai yang optimal agar dapat melayani kebutuhan masyarakat. Kebutuhan uang mengalami peningkatan BI memproyeksikan kebutuhan uang (outflow) periode Ramadhan dan Idul Fitri 1437H/2016 sebesar Rp160,4 Triliun, sementara realisasi outflow pada tahun sebelumnya sebesar Rp140 Triliun. Untuk itu BI melakukan optimalisasi distribusi dan persediaan uang tunai di Kantor Pusat dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia di daerah baik melalui sistem Real Time Gross Settlement (RTGS) maupun Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI). (Sufri Yuliardi) | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan konsorsium bentukan?PT Adaro Power (AP) dan PT East-West Power Indonesia (EWPI) yakni?PT Tanjung Power Indonesia (TPI), pada 23 Januari 2017 telah mencapai kesepakatan pembiayaan (Financing Close) untuk proyek pembangkit listrik bertenaga batubara 2x100 MW di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel).?

Dalam hal ini, Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk (ADRO), Garibaldi Thohir mengatakan, Financing Close TPI ini merupakan pencapaian penting setelah sebelumnya perseroan mencapai Financing Close untuk PT Bhimasena Power Indonesia (BPI).
"Kami sangat berterima kasih atas dukungan dari PLN, semua sponsor, pemberi pembiayaan, institusi pemerintah, beserta seluruh pemangku kepentingan," ujarnya dalam siaran pers, Selasa (24/1/2017).?
Ia mengungkapkan, adanya financial close TPI ini mencerminkan komitmen yang kuat dari Adaro untuk menjadi kontributor utama di dalam mensukseskan program 35.000 MW. Pengembangan bisnis ketenagalistrikan juga bertujuan untuk menciptakan sinergi dengan bisnis batubara Adaro.?
"Saat ini kami fokus untuk menjalankan proyek ini sesuai dengan yang direncanakan untuk meningkatkan akses terhadap listrik serta mendukung pertumbuhan Indonesia," tambahnya.
Dimana, total investasi untuk proyek ini sekitar US$ 545 juta dan TPI telah menyelesaikan dan mendapat komitmen pembiayaan sekitar US$ 422 juta (termasuk fasilitas kontinjensi sebesar US$ 13 juta) dari enam bank komersial, yaitu Korea Development Bank, the Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., DBS Bank Ltd., Mizuho Bank, Ltd., Sumitomo Mitsui Banking Corporation, dan The Hong Kong Shanghai Banking Corporation Limited.
Pembiayaan pada proyek ini dilakukan melalui skema project finance, dimana KSURE memberikan jaminan komprehensif sebesar kurang lebih US$ 400 juta. Proyek ini akan menjual listrik ke PLN dibawah Perjanjian Pembelian Tenaga Listrik (PPTL) yang berlaku untuk jangka waktu 25 tahun dari dan setelah Commercial Operation Date (COD). PPTL antara TPI dan PLN telah ditandatangani pada tanggal 15 Oktober 2014. Pasokan batubara akan disediakan oleh PT Adaro Indonesia.
TPI telah memulai tahapan konstruksi sejak Juni 2016, enam bulan sebelum tercapainya Financing Close, dengan menggunakan dana dari para sponsor yang memperlihatkan bukti nyata komitmen Adaro mendukung Pemerintah Republik Indonesia dan PLN di dalam mensukseskan program 35.000 MW. Tahap kontruksi ini berjalan dengan baik, dimana kedua unit diperkirakan akan mencapai COD di semester pertama tahun 2019.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: