Adaro Capai Kesepakatan Pembiayaan Pembangkit Listrik 2x100 MW di Kalsel
PT Adaro Energy Tbk melalui anak usahanya, PT Tanjung Power Indonesia telah mencapai kesepakatan pembiayaan (financing close) untuk proyek pembangkit listrik bertenaga batu bara 2x100 megawatt di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan.
"Suksesnya 'financing close' mencerminkan komitmen yang kuat dari kami untuk menjadi kontributor utama di dalam mensukseskan program 35.000 MW," papar Presiden Direktur Adaro Energy, Garibaldi Thohir dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (24/1/2017).
Hal itu, lanjut dia, juga menunjukkan komitmen perseroan untuk selalu mengembangkan bisnis ketenagalistrikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan dan menciptakan sinergi dengan bisnis batubara. "Saat ini kami fokus untuk menjalankan proyek ini sesuai dengan yang direncanakan untuk meningkatkan akses terhadap listrik serta mendukung pertumbuhan Indonesia," katanya.
Ia mengemukakan bahwa total investasi untuk proyek itu sekitar 545 juta dolar AS, dan PT Tanjung Power Indonesia telah menyelesaikan dan mendapat komitmen pembiayaan sekitar 422 juta dolar AS (termasuk fasilitas kontinjensi sebesar 13 juta dolar AS) dari enam bank komersial, yaitu Korea Development Bank, the Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd, DBS Bank Ltd, Mizuho Bank, Ltd, Sumitomo Mitsui Banking Corporation, dan The Hong Kong Shanghai Banking Corporation Limited.
"Pembiayaan pada proyek ini dilakukan melalui skema project finance, dimana KSURE memberikan jaminan komperhensif sebesar kurang lebih 400 juta dolar AS," paparnya.
Proyek itu, lanjut dia, akan menjual listrik ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) di bawah Perjanjian Pembelian Tenaga Listrik (PPTL) yang berlaku untuk jangka waktu 25 tahun dari dan setelah Commercial Operation Date (COD). "PPTL antara Tanjung Power Indonesia dan PLN telah ditandatangani pada tanggal 15 Oktober 2014. Pasokan batubara akan disediakan oleh PT Adaro Indonesia," katanya.
Garibaldi Thohir memaparkan bahwa Tanjung Power Indonesia telah memulai tahapan konstruksi sejak Juni 2016. Tahap kontruksi itu berjalan dengan baik, dimana kedua unit diperkirakan akan mencapai COD di semester pertama tahun 2019.
Adaro Power (AP), lanjut dia, sebagai sponsor dalam konsorsium Tanjung Power Indonesia, telah menandatangani perjanjian jaminan sponsor dengan para kreditur yang telah disebutkan sebelumnya dimana AP setuju untuk mendukung (terkait dengan investasi modal di TPI) proyek ini melalui investasi pinjaman atau ekuitas yang sesuai dengan porsi kepemilikan.
"Untuk menjamin aktivitias bisnis utamanya, kata dia, Adaro Energy menjamin dukungan yang akan diberikan oleh AP. Perseroan juga memberikan jaminan sesuai dengan porsi kepemilikan tidak langsung di TPI dengan total kewajiban kontinjensi sekitar 88 juta dolar AS.
Ia menambahkan bahwa Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Keuangan, memberikan jaminan Pemerintah untuk proyek ini dalam bentuk Surat Jaminan Kelayakan Usaha (SJKU), dimana Pemerintah menjamin kemampuan PLN untuk melakukan pembayaran kepada TPI sesuai ketentuan yang diatur di dalam PPTL.
PT Tanjung Power Indonesia merupakan konsorsium PT Adaro Power (65 persen) dan PT East-West Power Indonesia (35 persen). PT Adaro Power merupakan anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya oleh PT Adaro Energy Tbk, sedangkan PT EastWest Power Indonesia merupakan anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya oleh Korea East West Power Co Ltd. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait:
Advertisement