Kredit Foto: Sufri Yuliardi
PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) harus menghadapi penurunan tajam pada kinerjanya di paruh pertama 2025. Perusahaan hanya mampu mengantongi laba bersih sebesar USD174,94 juta, anjlok 77,53% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai USD778,77 juta.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2025, ADRO mencatat pendapatan usaha senilai USD857,69 juta, turun 18,60% dibandingkan semester I 2024 yang sebesar USD1,05 miliar.
Baca Juga: Masuk MSCI, CUAN Jadi Magnet Baru Investor Asing! ADRO Malah Terdegradasi
Pendapatan tersebut berasal dari sektor pertambangan sebesar USD441,86 juta, jasa pertambangan USD455,98 juta, serta pendapatan lain-lain USD23,95 juta, kemudian dikurangi eliminasi senilai USD64,12 juta.
Menyusutnya pendapatan juga berdampak pada laba kotor. Meski beban pokok pendapatan turun dari USD594,63 juta menjadi USD573,42 juta, laba bruto ADRO justru terkoreksi dalam menjadi USD284,27 juta, jauh lebih rendah dibandingkan USD459,07 juta pada semester I tahun lalu. Laba usaha juga turun ke USD203,32 juta, dari sebelumnya USD386,19 juta.
Baca Juga: Eksportir Emas dan Batubara Hadapi Tantangan Baru, ADRO Hingga MDKA Bisa Terpukul
Dari sisi neraca, total aset ADRO pada akhir Juni 2025 tercatat USD6,40 miliar, menyusut dari USD6,70 miliar pada posisi akhir Desember 2024. Meski begitu, liabilitas perusahaan justru naik menjadi USD1,41 miliar, dari sebelumnya USD1,33 miliar. Sementara itu, total ekuitas ADRO melemah menjadi USD4,98 miliar, dari USD5,37 miliar pada akhir 2024.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement