Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penanaman 10.600 Cabai di Makassar Diyakini Tekan Inflasi

Penanaman 10.600 Cabai di Makassar Diyakini Tekan Inflasi Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto optimistis gerakan tanam cabai serentak yang dicanangkan pada hari ini, Minggu (29/1/2017), mampu menekan inflasi. Pada tahap awal pihaknya melakukan penanaman 10.600 pohon cabai di Kompleks Perumahan Griya Tonasa, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Selanjutnya, gerakan tersebut akan menyebar ke 14 kecamatan lingkup Kota Daeng.

"Cabai merupakan salah satu komoditas yang menjadi pemicu inflasi di Indonesia makanya gerakan tanam cabai serentak menjadi jawaban untuk mengatasi inflasi. Apalagi, gerakan ini mendapatkan dukungan dari masyarakat, perbankan, pemerintah provinsi, dan kementerian," kata Danny seusai melakukan penanaman 10.600 pohon cabai di Makassar, Minggu (29/1/2017).

Danny menjelaskan sembari menggalakkan gerakan tanam cabai serentak hingga ke seluruh kecamatan, pihaknya juga tengah mematangkan tata kelola bisnis komoditas tersebut. Penanaman cabai ini menjadi salah satu program Badan Usaha Lorong (Bulo) yang akan dibuatkan regulasi khusus dalam bentuk Perwali. Program ini, lanjutnya, akan didukung oleh Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulsel.

Menurut Danny, konsep awal pihaknya merangkul investor untuk membeli hasil produksi cabai di tiap kecamatan hingga lorong untuk disalurkan ke pasar. Selanjutnya, dana hasil penjualan cabai akan dibagi tiga. Rinciannya, 40 persen untuk tabungan pribadi, 30 persen untuk tabungan pendidikan, dan 30 persen untuk tabungan UMKM.

"Sistem manejerialnya learning by doing. BI diharapkan bisa membimbing soal sistem keuangannya," tutur dia.

Danny menegaskan gerakan tanam cabai serentak ini tidak sekadar ditujukan untuk mengatasi inflasi. Program ini juga menjawab perbagai permasalahan, seperti persoalan lingkungan terkait kurangnya ruang terbuka hijau. Berikutnya, upaya pemberdayaan masyarakat di mana program ini adalah langkah mengatasi kesenjangan sosial dengan menggerakkan perekonomian masyarakat dari bawah.

Ketua Kelompok Kerja Bulo Sakkapati mengatakan gerakan tanam cabai serentak merupakan upaya mendorong percepatan ekonomi Kota Daeng. Bisnis cabai ini akan menjadi salah satu andalan program Bulo dan melibatkan seluruh sektor pemerintahan.

"Pendampingan akan terus dilakukan untuk memastikan program ini berhasil dan memberikan manfaat bagi masyarakat," ujarnya.

Sakkapati mengimbuhkan seluruh SKPD di Kota Makassar sudah menyatakan kesiapan untuk mengawal program Bulo. Contohnya, Dinas Koperasi dan UMKM akan membantu dalam hal menggerakkan kelompok lorong dalam penanaman cabai. Setelah panen, giliran Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang membantu mencari mitra dalam distribusi ke pasar.

Kepala Kantor Perwakilan BI Sulsel Wiwiek Sisto Widayat mengatakan pihaknya juga siap mendukung program Pemkot Makassar mengingat tujuannya untuk mengendalikan inflasi. Pada tahap awal pihaknya segera mencari tahu potensi lorong di Makassar yang berjumlah 7.000 terkait kapasitasnya.

"Kita siap support langsung, baik itu dalam bentuk dana maupun capacity building. Kita ajarkan bagaimana budidaya cabai yang benar," pungkasnya.

Menurut Wiwiek, pengaruh cabai terhadap inflasi memang bisa saja terjadi bila dihitung bersama sejumlah komoditas lain yang masuk kategori volatile food. Tahun lalu inflasi Sulsel berkisar 2,94 persen dan berada di bawah angka nasional. Tahun ini, pihaknya mengupayakan agar laju inflasi Sulsel tidak melampui empat persen. Bahkan, jika bisa kembali berada di bawah tiga persen.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: